bandungekspres.co.id, Bandung – Jebolan diklat Persib Jujun Saepuloh mengaku bangga bisa ikut serta di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Sebab, itu merupakan turnamen jangka panjang pertama yang akan dijalani Jujun.
Dia mengaku, tak pernah terbayangkan sebelumnya dia bisa menghuni skuad senior. Bahkan saat membubuhkan tanda tangan di draft kontrak, Jujun sampaikan, itu ibarat mimpi.
”Pastinya sebuah kebanggan bisa masuk skuad tim persib buat main di TSC,” tutur Jujun, di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, kemarin (26/4).
Stoper masa depan Persib ini mengaku, memiliki asa mendulang pelajaran penting di TSC nanti. Andaikata bisa mencicipi mentas di turnamen ini, Jujun akan sangat bersyukur. Dia ingin merasakan panasnya animo pertandingan melawan tim-tim kasta tertinggi di Indonesia. ”Harapan saya mudah-mudahan bisa dapat kesempatan bermain,” harapnya.
Kendati demikian, dia paham betul sebagai pemain muda butuh perjuangan besar jika ingin mendapat jatah bermain. Diturunkan atau tidak dalam pertandingan, Jujun menyerahkan kebijakan sepenuhnya kepada Pelatih Dejan Antonic.
Yang paling penting berusaha menstabilkan motivasinya agar tidak kendor. Apalagi rencananya TSC akan digelar selama 9 bulan. Ajang garapan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) ini menurutnya adalah arena untuk mencari pengalaman.
”Cari pengalaman dulu saja. Sebab, kalau rezki enggak akan kemana. Enggak muluk-muluk, yang penting tetap semangat, minimal masuk daftar susunan pemain,” ujar pemain berusia 17 tahun ini.
Di bagian lain, Jujun rencananya akan memenuhi panggilan tim sepak bola Jawa Barat untuk mentas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016. Itu pun bila tim Maung Bandung mengizinkan.
Bagi Jujun main dimanapun sama saja, baik itu di PON maupun di Persib. Hanya saja jika bersama tim PON, tentunya peluang untuk diturunkan dalam laga lebih terbuka.
”Kalau di PON ibaratnya masih bisa bersaing dan bermain. Tapi karena umur dan pengalaman di sini (Persib) kesempatan mainnya tipis,” jelasnya.
TSC memang digelar secara mandiri, dimana tidak diwadahi organisasi apapun pasca PSSI dibekukan. Juga tak akan berjenjang hingga ke pentas internasional sebab sepak bola Indonesia masih mendapat hukuman FIFA. Walau begitu, Jujun menilai di TSC nanti setiap tim tak akan kehilangan greget untuk mengejar asa juara. ”Kalau tim perserta pasti persaingan berat-berat, biasanya juga ada kejutan dari tim kuda hitam,” ucapnya.