Sejak kalah atas Juventus pada laga pertama fase grup 16 September lalu, belum sekalipun ada kabar anak buah Manuel Pellegrini tersebut tumbang di Etihad. Empat laga setelahnya, tiga kali City menang dan sekali imbang. Bedanya rekor agresivitas City ketika bermain di kandang tidak seganas di laga tandang.
Catatan 2 gol per game saat bertindak sebagai tamu tidak secemerlang begitu bermain di Etihad yang hanya 1,6 gol per game. Menghajar Stoke City di Etihad empat gol tanpa balas di akhir pekan lalu (23/4) jadi sinyal ancaman Pellegrini kepada Real. ’’Semua itu harus ditampilkan secara sempurna saat di depan Real,’’ harap Pellegrini, dikutip dari The Guardian.
Bagusnya, City sedang full team. Hanya Yaya Toure yang masih diragukan kebugarannya. Jika Yaya absen, maka poros ganda akan diisi dengan Fernando dan Fernandinho. Sementara, untuk pemain di lini depan tetap tidak terganti. Sergio Aguero akan disokong trio David Silva, Kevin De Bruyne, dan Jesus Navas dari lini kedua.
Pellegrini membawa beban harus menang. Karena, leg kedua di Santiago Bernabeu, Madrid, 5 Mei nanti akan lebih sulit. Kalah atau tertahan di leg pertama sama dengan membuyarkan impian bagi mantan pelatih Real tersebut untuk menggapai final pertamanya sebagai pelatih klub yang dimiliki oleh Sheikh Mansour itu.
Pellegrini menepis semua ini dilakukannya demi membalas dendam kepada mantan klubnya itu. ’’Lebih dari itu, kami ingin klub ini menjadi klub besar. Itu impian saya. Jika ingin menjadi klub besar, maka penting bagi klub ini untuk menjejak pada laga terakhir Liga Champions, lalu mencoba menang di percobaan-percobaan berikutnya,’’ tutur pelatih berkebangsaan Cile tersebut.
Terkait dengan ancaman Ronaldo, Pellegrini menepikan rekor pemain yang pernah merumput di Manchester United tersebut. Di United, rekornya melawan City adalah tujuh menang, satu kali imbang, dan tiga kali kalah. Ronaldo menjebol gawang City empat kali, dan setiap mencetak gol United mampu menjadi pemenang atas rival sekotanya itu.
Bisakah tren bagus Ronaldo itu terulang? Pablo Zabaleta sebagai salah satu bek senior di City pun menganggap Ronaldo bukan ancaman yang tidak bisa dipatahkan. ’’Tidak perlu ada resep khusus. Kami hanya perlu bermain lebih solid lagi. Kalau kami solid, siapapun pemain depan pasti bisa kami tendang,’’ koar Zabaleta, dilansir dari Daily Star.