Meski begitu, kata Lia, Kartini juga tetap jangan melupakan kodrat sebagai perempuan. Sebab, ada juga sebagian perempuan yang sudah sukses dan berhasil tidak mau menikah. ’’Kamu perempuan tidak boleh melupakan kodratnya sebagi ibu,’’ ungkap perempuan murah senyum ini.
Ibu kelahiran 20 November 1973 ini menjelaskan, banyak tindak kriminal yang terjadi pada kaum perempuan seperti tindak perkosaan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kasus lain, terutama di perkampungan. Itu terjadi akibat tidak mementingkan pendidikan. Selain itu, meneruskan perjuangan Kartini tidak berarti hanya harus berkebaya. Cukup dengan belajar, membaca dan pendidikan. Dengan begitu, perempuan bisa meraih cita-cita dan tidak diremehkan. (dn/hen)