Ular Bukan Sekadar Pemikat

Bujet tersebut, jelas Dewi, digunakan untuk perawatan sekitar seratus ular dengan berbagai jenis yang dia miliki saat ini. ”Makannya sebulan itu rata-rata Rp 6 juta dan untuk perawatan seperti obat-obatan Rp 2 jutaan,” papar dia.

Dari seratus ekor ular yang dimilikinya, enam di antaranya merupakan ular yang sangat berbisa, yakni king cobra, jenis ular yang membuat Irma Bule tewas.

Sama seperti Irma, Dewi juga membawa ular jenis tersebut dalam atraksi panggungnya. ”Sangat berbahaya. Maka, penyanyi dangdut yang pakai ular harus tahu cara penanganannya,” ujarnya.

Lebih lanjut Dewi menjelaskan beberapa cara penanganan ular berbisa yang dibawanya saat pentas. ”Kalau megang king cobra itu jangan pegang badannya, tapi kepalanya. Atau kalau tidak mau ada apa-apa, tutupi mulut ularnya dengan lakban atau sejenisnya.”

Bagaimana kalau sampai terpatuk saat manggung? Dewi mengaku belum sampai mengalami hal itu. Namun, dia mengaku pernah sekali dipatuk king cobra saat sedang memandikannya. ”Tapi, penanganannya sama. Ikat sekencang-kencangnya bagian tubuh yang dipatuk di bagian atas luka agar racun tidak cepat menyebar. Lalu, pergi ke rumah sakit secepatnya,” ujarnya.

Yang lebih penting lagi adalah menganggap ular-ularnya sebagai sahabat. ”Karena mereka juga yang membuat saya memiliki brand (Dewi Sanca) ini. Jadi, aku harus merawatnya dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai tubuhnya bau dan penyakitan,” imbuhnya.

Jangan Free Handling

Pendapat lain diungkapkan pencinta reptil, Budi Wonosasmito. Menurut dia, apa yang terjadi pada Irma Bule sudah diprediksi para pencinta reptil lainnya. Sebab, pihaknya kerap mengampanyekan untuk tidak menggunakan ular jenis king cobra atau tipe venom lainnya dalam tarian atau nyanyian di atas panggung. ”Dua tahun ini kami sudah galakkan hal itu,” ucapnya.

Kampanye itu diutamakan untuk penampilan secara free handling. Artinya, memegang ular berbisa tanpa alat apa pun. Tanpa keamanan apa pun. Murni kulit bersentuhan langsung dengan tubuh ular. Ketidaktersediaan serum penawar bisa ular yang memadai di tiap lokasi pertunjukan memperparah tari ular yang ada di Indonesia. ”Ularnya kalau bisa juga peliharaan si talent. Bukan baru ketemu diajak perform. Bahaya sekali itu,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan