bandungekspres.co.id, BANDUNG – Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Saan Mustofa menginstruksikan kepada seluruh Kader Partai Nasdem yang duduk dikursi Legislatif untuk melakukan penolakan terhadap rencana pengajuan pengadaan mobil operasional untuk seluruh anggota DPRD Jabar.
Menurutnya langkah ini diambil sebagai komitemnt terhadap kebijakan pemerintah pusat yang mencanakan untuk melakukan penghematan anggaran.
“Kebijakan pemerintah pusat tentang penghematan itu perlu juga bersinergi dan ditopang dengan pemerintah daerah, jadi bukan saja dipusat tapi didaerah seperti provinsi Jabar juga berlaku,”jelas Saan ketika dietemui di kantor DPW Partai Nasdem Jalan Cipaganti kemarin (8/4)
Menurutnya penghematan ini dilakukan untuk membiayayai program-program yang menjadi sekala prioritan baik pusat maupun daerah.
Skala prioritas ini penting sebab kalau benar anggaran pengadaan ini 50 miliar sebetulnya uang ini bisa digunakan untuk pembangunan Infrastruktur apalagi di Jabar persoalan Infrastruktur ini masih banyak yang harus dibenahi.
Pemerintah dan DPRD seharusnya memiliki rasa sensitivitas, rasa kepedulian, dan keberpihakan terhadap masyarakat dan mendahulukan proioritas pembangunan ketimbang memiemtingka keperluar yang sifatnya tidak urgent.
“Jadi kita minta ini untuk tidak dilakukan dan ini harus digunakan untuk skala prioritas pembangunan,”kata dia.
Saan mengaku komitment ini telah disampaikan kepada anggota Legislatif di Farksi Partai Nasdem untuk menjalankan kebijakan dari Partai yang dipimpinnya.
“Nanti dirapat Pimpinan juga saya sudah perintahkan agar Fraksi Partai Nasdem menolak rencana pengajuan kendaraan ini dan ini sudah menjadi kebijakan Partai dan Fraksi aharus menjalankannya,”kata dia.
Selain itu, dirinya meminta agar Fraksi Nasdem di DPRD Jabar untuk melakukan komunikasi dengan fraksi lainnya untuk mengajak melakukan penolakan terhadap rencana ini.
Ia menilai, rencana pengajuan mobil ini sebetulnya tidak bisa dijadikan alasan untuk meningkatkan kinerja anggaota Dewan dengan alasan medan yang buruk karena yang menjadi permasalahan sebenarnya adalah kondisi jalan di Jabar yang masih buruk.
“Berarti ini ada persoalan dengan kondisi Infrastruktur jalan di Jabar sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu sehingga kendaraan apapun jenisnya bisa mengakses,”ungkap Saan.