Akses Jalan Menuju 3 Desa Terancam Putus

bandungekspres.co.id, SINDANGKERTA – Akibat hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat mengakibatkan terjadi longsoran tanah di Kampung Sawah Lamping RT 01/02, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta pada Selasa (5/4), sekitar pukul 19.00. Longsor yang terjadi di jalan menuju akses Desa Mekarwangi, Desa Wangunsari dan Desa Weninggalih, Kecamatan Sindangkerta tersebut terancam putus, namun hingga saat ini jalur tersebut masih dapat dilalui kendaraan.

Kepala Polsek Sindangkerta Ajun Komisaris Caca Supriatna menyatakan, longsoran tanah yang terjadi ini diakibatnya sebelumnya terjadi hujan. Sehingga badan jalan tersebut mengalami longsor dan untungnya masih dapat dilalui oleh masyarakat sekitar. Sehingga aktivitas warga tidak sampai terhenti. ’’Luas area longsor panjang 12 meter dan ke dalaman sekitar 35 meter yang tidak menutup jalan. Kemungkinan kalau hujan terus menerus akan makin meluas dan mengancam menutup akses jalan,” kata Caca, kemarin.

Setelah diketahui jalan tersebut mengalami longsoran tanah, pihak kepolisian langsung memasang garis polisi. Hal ini perlu dilakukan guna memberikan tanda kepada masyarakat yang melalui jalur tersebut untuk lebih hati-hati. Bahkan, pihak kepolisian juga langsung memberikan imbauan kepada masyarakat baik lisan maupun tulisan untuk lebih hati-hati pada saat melintasi jalur tersebut. ’’Kita imbau warga lebih waspada salah satunya dengan memasang garis polisi, kami juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penanganan lebih lanjut,” paparnya.

Selain longsoran tanah di badan jalan, sebelumnya pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Dengkeung RT 01/RW 12, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, mengakibatkan enam rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, tiga rumah rusak ringan, serta 45 rumah terancam. ’’Kami masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi apakah nantinya memang tempat itu masih layak atau tidak. Jadi, kami akan melakukan langkah sesuai dengan rekomendasi dari Geologi tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Rony Rudyana.

Dia menyebutkan, bencana pergerakan tanah di Kampung Dengkeung mengancam 57 KK atau 191 jiwa.  BPBD telah melaksanakan assesment dan monitoring di lokasi bencana sejak 31 Maret lalu, dimana hasilnya  pergerakan tanah di sana berpotensi memicu terjadinya longsor. (drx/vil)

Tinggalkan Balasan