bandungekspres.co.id – Ratusan massa yang tergabung dalam LSM Gerakan Massa Bawah Indonesia (GMBI), ARM, LGM, Brantas, Laskar Garuda Indonesia, Front Mahasiswa GMBI bersama Laskar Bangkit Indonesia menggelar unjuk rasa menolak kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terkait relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Baru di halaman Balaikota Bandung kemarin (17/3).
Kordinator aksi Mansyur mengatakan, pihaknya bersama sekelompok PKL Kota Bandung yang ikut dalam kegiatan aksi ini menolak relokasi. Pasalnya, bukan solusi yang terbaik. Selama ini PKL selalu dianggap sampah masyarakat dan menghambat program pemerintah.
’’Para PKL juga siap membantu progam pemerintah selama tidak mengganggu kegiatannya mencari nafkah,’’ katanya kepada Bandung Ekspres saat ditemui disela kegiatan aksi tersebut.
Mansyur mengungkapkan, seharusnya Pemkot Bandung jangan menganggap para PKL sebagai sampah dan penghambat program pemerintah. Jadikan PKL sebagai simbol perekonomian rakyat bukan musuh pemerintah. Dalam hal ini. Pihaknya, sangat mendukung adanya program penataan karena penataan akan membuat PKL terasa diakui oleh pemerintah. Apalagi kalau sudah diadakan program pembinaan bagi para PKL sehingga PKL tidak selalu menemukan kehancuran.
’’Dengan adanya kejelasan bagi para PKL tentu sangat diharapkan, karena mereka juga membutuhkan kehidupan yang layak. PKL juga memiliki hak yang sama sebagai warga negara,’’ tegas Mansyur.
Sementara itu, Haris Maulana, 49, salah seorang PKL berharap, dalam rencana relokasi ini, diharapkan pemerintah bisa memperhatikan lokasi relokasi tersebut. Karena apabila relokasi tersebut tidak sesuai dengan lokasi yang diharapkan para PKL, tentu saja PKL akan mendapatkan kerugian dan bagai mana nasib keluarganya.
’’Kalau lokasi tersebut bukan di tempat keramaian, bagaimana saya bisa mencukupi kebutuhan anak dan istri saya. Saya rasa, semua PKL yang lainpun merasakan hal yang sama apabila lokasi tersebut tidak sesuai,’’ pungkasnya. (dn/fik)