Longsoran Tanah Tutup Akses Jalan‪

bandungekspres.co.id – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat membuat jalan penghubung antara Kampung Kidangpanajung dengan Kampung Lembang, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat tertutup longsor sejak Sabtu (12/3) sekitar pukul 22.00 sampai Minggu (13/3) pagi. Material longsor menutup badan jalan sepanjang kurang lebih 30 meter. Ketebalan material longsor berkisar antara 1 sampai 3 meter. Untuk membersihkan badan jalan dilakukan secara manual dengan melibatkan 60 orang warga dibantu unsur Muspida Cililin, aparat desa, dan BPBD Kabupaten Bandung Barat.

Informasi yang dihimpun, longsor yang menimbun badan jalan berasal dari tebing setinggi 15 meter di Kampung Ranca Peundeuy RT 3/9. Saat kejadian berlangsung tidak ada orang yang melintas. Erlan Karyana, 52, salah seorang warga setempat mengungkapkan, kejadian ini menutup jalan sehingga akses masyarakat terganggu. Untungnya, secara bergotong royong masyarakat melakukan bersih-bersih secara manual. ’’Hujan deras turun sejak Sabtu sore membuat tebing di Ranca Peundeuy longsor. Jalan ini merupakan salah satu jalur alternatif ke Cipatik, Cihampelas. Memang masih menggunakan jalur lain tapi lebih jauh,’’ katanya.

Pembersihan badan jalan memakan waktu hampir tujuh jam. Itu pun tidak semua material longsor dapat disingkirkan, hanya untuk membuka jalan agar bisa dilalui sepeda motor. ’’Yang penting saat ini akses jalan sudah kembali terbuka. Kita harapkan ada penanganan dari pemerintah ke depan agar longsoran seperti ini tidak lagi terjadi,’’ ungkapnya.

Terpisah, Kepala Desa Mukapayung Bayu Iswadi Saputra mengatakan, akses jalan menuju lokasi yang relatif sempit kurang dari 3 meter sulit dilalui kendaraan alat berat. Tadinya Dinas Bina Marga, Pengairan, dan Pertambangan Kabupaten Bandung Barat akan mengerahkan loader. ’’Lebar badan jalannya tak bisa dilalui loader, terutama kalau melakukan maneuver. Akhirnya dibatalkan rencana mendatangkan loader, rencananya besok (hari ini) akan diganti dengan menggunakan backhoe kecil,’’ kata Bayu.

Selain membuka akses jalan, warga secara swadaya membuat saluran air baru di atas bukit. Langkah ini untuk mencegah air mengalir ke titik longsor sehingga memicu terjadinya longsor susulan. ’’Pembuatan saluran air baru di atas bukit dengan buangan menjauh dari titik longsor,’’ ujarnya.

Tinggalkan Balasan