bandungekspres.co.id – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali dirasakan oleh masyarakat. Kali ini, 50 orang warga Desa Cilame Kecamatan Ngamprah terserang DBD. Mereka harus mendapatkan perawatan di rumah sakit dan beberapa orang sudah ada yang kembali ke rumahnya masing-masing. Kepala Desa Cilame Aas Mochamad Asor mengungkapkan, dari total 50 orang yang terserang DBD, saat ini hanya tinggal lima orang yang mendapat perawatan di rumah sakit, salah satunya di Rumah Sakit IMC, Jalan Raya Gadobangkong Ngamprah. ’’Warga kami terserang DBD di bulan Februari. Kami terus melakukan langkah-langkah agar penyebaran DBD ini bisa diantisipasi,’’ kata Aas kepada wartawan di Kantor Desa Cilame, kemarin.
Menurut Aas, upaya pencegahan itu melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilaksanakan secara bergotong royong dengan cara membersihkan genangan air dan membabat semak belukar yang menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, dengan meningkatkan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). ’’Kita coba ingatkan masyarakat agar lebih meningkatkan kebersihan lingkungan. Bahkan, masyarakat juga harus lebih waspada mengingat musim hujan menjadi musim banyaknya nyamuk DBD,’’ tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Pupu Sari Rohayati menuturkan, selama musim hujan terjadinya serangan DBD lebih besar dibandingkan musim kemarau. Menurut dia, nyamuk yang lahir diakibatkan beberapa faktor salah satunya pada genangan air kotor. ’’Untuk itu, masyarakat harus selalu menjaga lingkungannya terutama jangan sampai banyak genangan air,” paparnya.
Berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, kata Pupu, sepanjang Januari 2016 ada 116 warga Kabupaten Bandung Barat terjangkit penyakit DBD. Dua orang di antaranya dilaporkan meninggal akibat penyakit yang ditimbulkan nyamuk Aedes aegypti tersebut. Penderita yang meninggal adalah Dewan Rizki Nugraha, 25, RT 1/4, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah dan Nazwa Tania Khaerunisa yang masih berusia 3,5 tahun beralamat di Kampung RT 3/9, Desa Tanimulya. Keduanya meninggal 30 Januari di rumah sakit.
’’Memang kalau dihitung tahun ini lebih menurun jika dibandingkan dengan Januari tahun lalu yang mencapai 179 orang terjangkit DBD, hanya sekarang ada dua orang yang meninggal,” ungkapnya.