Warga Terdampak Mengungsi ke Masjid
bandungekspres.co.id – Ancaman banjir di Kabupaten Bekasi masih terus terjadi. Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterima BPBD Kabupaten Bekasi dari BMKG, intensitas hujan akan semakin tinggi dan mencapai puncaknya pada Maret.
Dengan demikian, beberapa kecamatan yang kini sudah mulai terendam banjir kemungkinan akan masih tergenang air hingga Maret mendatang. Warga diminta untuk waspada dan melaporkan ke pemerintah setempat soal bencana banjir agar bisa dievakuasi.
Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Sahat MBJ Nahor mengatakan, kalau bencana banjir akan terjadi lebih luas dari saat ini. Banjir masih mengancam kecamatan yang memang berpotensi tergenang, seperti di Cikarang Utara, Cikarang Barat, Cibitung, Tambun Selatan, dan Babelan.
’’Memang sudah mulai musim penghujan dengan intensitas hujan tinggi, diprediksi bakal lebih banyak lagi hujan yang turun,” katanya.
Berdasarkan pantauan BPBD, sambung Sahat, banjir yang terjadi di Kabupaten Bekasi umumnya disebabkan karena luapan sungai yang melintasi beberapa kecamatan. Anak sungai tak mampu menampung air sehingga meluap ke pemukiman warga.
’’Kalau hujannya besar memang banjirnya akan tinggi tapi tidak lama bila aliran sungai surut maka air yang menggenangi permukiman juga ikut surut,” ucapnya. ’’Kalau dibilang kesiapannya sudah sejauh mana? Kita sudah siap betul dan sudah melakukan koordinasi dengan TNI juga Polri,’’ sambungnya.
Sementara itu, hujan yang masih mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi sejak Rabu (24/2) malam hingga Jumat (26/2) pagi menyebabkan 12 kecamatan terendam banjir. Dari seluruh kecamatan itu yang paling parah ialah Cikarang Utara, Cikarang Barat, Cibitung, Tambun Selatan, dan Babelan.
Pantauan Radar, untuk di Kecamatan Cibitung sedikitnya ada 6.170 Kepala Keluarga (KK) yang terkena dampak banjir. Ribuan warga itu berada di tiga desa yaitu Wanajaya, Wanasari, dan Cibuntu.
Data yang diterima disebutkan titik banjir terparah di Cibitung terdapat di Perumahan Villa Mutiara Jaya. Di perumahan ini sebanyak lima RW dan 40 RT dengan jumlah KK sebanyak 2.500 terendam banjir dengan ketinggian mencapai satu meter lebih. Banjir diduga karena Kali Sadang meluap.