Untuk pihak keluarga yang merasa dirugikan tentunya juga harus aktif meminta keadilan. Sehingga, semuanya bisa bersama-sama saling membuka diri. ”Jangan ada yang ditutupi, Densus 88 itu menerima uang rakyat, tetap harus transparan,” paparnya.
Kendati begitu, memang dalam penyergapan terhadap anggota teroris, kecepatan itu menentukan keberhasilan. Sebab, kalau kalah cepat, juga membuat resiko anggota Densus 88 terluka atau meninggal dunia saat bertugas juga besar. ”Setau saya, yang tewas tertembak ini pernah menembak mati kapolsek. Tentunya hal tersebut membuat kewaspadaan Densus lebih tinggi,” ujarnya. (owi/idr/rie)