Selama ini bahan baku farmasi diimpor dari berbagai negara, terutama Tiongkok dan India. Kebanyakan bahan baku yang volumenya besar dan harganya murah diimpor dari Tiongkok. Sedangkan yang kecil-kecil dengan harga mahal banyak diimpor dari India. ”Pengusaha lokal masih sulit memproduksi bahan baku farmasi. Dari segi riset dan permodalan kurang,” katanya.
Selain membutuhkan investasi yang sangat besar, industri hulu farmasi wajib menggunakan teknologi canggih serta sumber daya manusia (SDM) yang andal. Namun, itu tidak cukup karena harus terus disesuaikan dengan perkembangan zaman. ”Industri ini sarat dengan regulasi dan teknologi. Jadi, sektor hulu harus siap bergerak cepat mengikuti hilirnya,” kata Dorodjatun.
Produksi bahan baku farmasi tidak bisa sembarangan karena harus melakukan riset secara kontinu. Apabila dipaksakan masuk ke sektor hulu, pengusaha lokal dikhawatirkan bisa kalah oleh perusahan asing yang lebih berpengalaman. ”Industri hulu modalnya gede. Risikonya tinggi, dituntut harus high technology,” katanya. (owi/wir/c10/sof/rie)
