BOLEH saja Premier League bangga dengan klaim sebagai kompetisi paling gebyar di dunia. Tetapi, kalau performa tim asal Inggris terus jeblok dalam satu tahun ke depan, maka koefisien mereka di Eropa semakin turun dan dampaknya kuota ke Liga Champions berkurang.
Ya, saat ini, bersama Spanyol dan Jerman, mereka menjadi negara yang mendapat kuota empat klub di Liga Champions. Spanyol tercatat sebagai pemegang koefisien tertinggi dan Jerman berada di urutan kedua. Dan, Inggris terancam turun ke urutan keempat.
Seiring dengan membaiknya performa tim asal Italia di kompetisi Eropa, koefisien mereka menanjak. Terutama setelah musim lalu Juventus mampu mencapai final Liga Champions. Kalau musim ini ada tim Italia yang kembali ke final dan tim Inggris tidak, maka bahaya akan datang.
Bisa-bisa mulai 2017-2018 jatah empat tim lolos ke Liga Champions berkurang menjadi tiga tim dan Italia yang menyerobot jatah mereka. Sekarang, Inggris memiliki poin koefisien 72.659 dan Italia di urutan keempat dengan 69.272.
Pada awal tahun lalu, untuk kali pertama dalam 15 tahun, Jerman mengangkangi Inggris di peringkat koefisien Eropa. Inggris yang mulanya berada di posisi kedua digusur. Penyebabnya, performa tim asal Inggris yang terus menurun di kancah Eropa.
Musim lalu, tak ada satu pun klub Inggris yang mencapai perempat final Liga Champions. Arsenal, Chelsea, dan Manchester City, semuanya tumbang di babak 16 besar. Juga di Europa League, tak ada yang mencapai perempat final. Wakil Inggris, Everton, mentok di babak 16 besar.
Nah, musim ini, ada tiga tim Inggris yang mencapai babak 16 besar Liga Champions. Chelsea akan menghadapi wakil Prancis Paris Saint-Germain (PSG), Arsenal melawan Barcelona (Spanyol), dan Manchester City kontra Dynamo Kiev.
Kalau melihat komposisi itu, hanya City yang paling berpeluang lolos ke perempat final. Dan, kalau itu terjadi dan di sisi lain wakil Italia seperti Juventus dan AS Roma bisa melaju lebih jauh, maka menjadi sinyal bahaya buat koefisien Inggris.
Sungguh mengenaskan bagi Inggris yang pada 2012 masih berada pada posisi teratas peringkat koefisien Eropa. Hanya dalam tiga tahun mereka menurun drastis. Kali terakhir tim Inggris juara di Liga Champions pada 2011-2012. Saat itu, Chelsea mengalahkan Bayern Muenchen.