Gafatar Terdaftar di Cimahi

Informasi lain juga didapat Sayuti, warga sekitar lokasi yang mengatakan, penghuni markas Gafatar itu, pindah rumah sebab akan pergi ke Kalimantan. Para penghuni jarang bersosialisasi atau kumpul-kumpul dengan warga sekitar. ’’Alasan pindah katanya sih mau ikut transmigrasi ke kalimantan,’’ kata pria berkacamata yang tinggal sekitar 400 meter dari sekretariat atau markas Gafatar itu.

Selain menempati rumah di lokasi Cibogo Permai III, anggota Gafatar juga menempati rumah di lokasi rumah petak. Dengan tiga kamar yang berlatar belakang bukit jauh dengan suasana terisolir pemukiman warga. Lokasinya tidak jauh dari secretariat. Satu wilayah Cibogo, Kelurahan Leuwihgajah.

Ida Rukman, ketua RT/RW 07/06 menyampaikan, sejak bulan Agustus 2015 rumah kontarakan petak yang diduga sebagai markas kumpulan angota ormas Gafatar sudah kosong. Para penghuninya, dalam pergaulan sehari-hari baik. Bahkan, bila ada kegiatan, selalu ikut dan membantu masyarakat di sekitar. ’’Contohnya ketika bangun masjid ataupun kegiatan sosial lainya. Tidak mau menerima imbalan ketika saya kasih,’’ kata Ida.

Data yang berhasil dihimpun Bandung Ekspres di lapangan menunjukkan, orang yang diduga Ketua Ormas Gafatar bernama Junaedi. Tinggal di Gang Raufal RT/RW 005/007 Tegal Parang, Mampang Prapatan. Kelahiran Sumedang 10 Februari 1973 dengan nomer NIK KTP 3174031002730002 dan memiliki 4 anak.

Ida menambahkan, tempat kos ruang petak dengan tiga kamar yang ditempati teman-teman Junaedi itu awanya diisi 6 orang. Tapi lama kelamaan semakin banyak. Bahkan, puluhan jumlahnya. Namun, setelah banyak orang di rumah petak, tidak lama kemudian sepi dan kosong. ’’Junaedi berpamitan untuk pindah. Katanya mau ke Sumedang. Sekitar jam 12 malam dengan truk, Junaedi pindah rumah,’’ ucap Ida

Informasi lain dari warga mengatakan bahwa Junaedi selalu mengadakan pertemuan dengan teman-temannya setiap hari Minggu. Biasanya jika kumpul bisa mencapai 50 orang dari berbagai daerah. Seperti Bekasi dan Garut.

Hal sama juga diceritakan oleh M. Ibrahim tokoh LSM Lentera yang rumahnya tidak jauh dari lokasi Markas Gafatar. Dia mengaku, pernah diajak bergabung ke organisasi yang dilarang pemerintah itu.

’’Beberapa bulan yang lalu, saya bertemu dengan Junaedi. Lalu, saya bertanya. Anda itu dari ormas apa? Dia jawab dari Gafatar. Dan, dia membuka laptop sekaligus menjelaskan Ormas Gafatar itu seperti apa,’’ ungkap Ibrahim.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan