Menurut Djarot, upaya membuka komunikasi dengan negara-negara produsen beras harus dilakukan. Selain untuk mengurangi ketergantungan pada suatu negara, juga untuk mendapatkan harga terendah karena harga beras juga berfluktuasi tergantung masa panen di tiap-tiap negara. ”Karena itu butuh juga tim negosiasi yang punya kemampuan,” ucapnya.
Meski keran impor telah dibuka, Djarot menjamin jika Bulog akan tetap menyerap maksimal hasil panen para petani dalam negeri. Sebab, dia menyebut jika upaya percepatan tanam yang dilakukan Kementerian Pertanian tahun lalu belum bisa mendongkrak produksi di awal tahun ini. ”Ini kan sebenarnya untuk memperkuat cadangan saja. Jadi kalau El Nino membuat produksi drop, masih bisa terkendali,” jelasnya. (owi/lus/agm/fik)