Masih Ada Warga Buta huruf

Pertanyaannya, lanjut Legislator PKS ini, terkadang nyata-nyata birokrasi yang mempersulit. Sekolah dijadikan objek dapatkan sesuatu. Terdampak prilaku itu, tingkat putus sekolah meningkat. ”Yang disalahkan, mereka bekerja hingga tidak ada waktru bersekolah,” tukas Endrizal.

Menurut dia, menyederhanakan kompetensi tidak seperti sekolah biasa jadi alasan klasik. Ujungnya, sekolah dituding tidak ramah dengan anak-anak, belum bayar SPP, belum mengerjakan PR dan lainya. Referensi itu memberi gambaran, bagaimana membuat sekolah yang ramah sehingga anak yang putus sekolah tertarik kembali duduk di bangku sekalah.

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Bandung Agus Gunawan mencontohkan, di Kecamatan Bandung Kulon, banyak anak usia sekolah drop out. Tinjauan untuk mengurangi anak drop out seperti apa? Maka, kata Agus, URC belum dapat dijadikan solusi. Bukan tidak mungkin mencuat persoalan baru. ”Intinya, kalau kata saya, metode seperti apa agar anak mendapat pendidikan yang sesuai,” ucap Agus.

Agus menyatakan, terkait ketidaksetjuannya terhadap URC, karena akan menimbulkan masalah baru di masyarakat. Tetapi, seandainya tetap dijalankan, seru politkus Demokrat ini, mudah-mudahan di Tahun 2018 bisa menyelesaikan atau mengurangi yang drop out anak sekolah.

Anggota Komsi D DPRD Kota Bandung dari Fraksi PDI Perjuangan H R. Iwan Darmawan menilai, secara konsep materi yang disampaikan baik. Sebab, pendidikan formal saja banyak persoalan. Dengan URC, sahut Iwan, diharapkan mampu kurangi orang-orang yang belum dapatkan pendidikan terpenuhi hak dasarnya. Dari analisa, URC merespon setelah ada laporan. Tetapi akan lebih baik bila jemput bola sampai tingkat RT. ”Tidak menunggu bolong dulu. Lalu cari pola pendidikan yang menarik. Itu masih lamban merespon masalah pendidikan,” tandas Iwan.

Sementara itu, Salmiah Rambe, satu-satunya perempuan anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Menyambut baik URC ini. Beberapa hal bisa disamakan dengan URC Bina Marga. Perbedaan Bina Marga Benda Mati, URC Bergerak (manusia). Menurut dia, capaian pendikan 12 tahun perlu perhatian. ”Di Cidadap SMPN hanya ada satu, sedangkan SMAN tidak ada,” tukas Salmiah.

Di temapat sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menegaskan, konsep tim UPI sudah cukup baik. Namun, seberapa besar penguatan di sekolah, terutama dalam mengembalikan anak putus sekolah kembali sekolah.

Tinggalkan Balasan