Sejarah Gedong Papak yang Tak Terawat

Pernah Dijadikan Sebagai Markas Pejuang Bekasi

Keberadaan salah satu bangunan bersejarah (Gedong Papak) di Kota Bekasi sangat memprihatinkan. Apalagi Gedong Papak ini pernah dijadikan sebagai markas Pejuang Bekasi. Lalu kenapa tidak dirawat? Berikut ulasannya:

Laporan: Leny Kurniawati, Bekasi Timur

Sejarah Gedong Papak
ARIESANT/RADAR BEKASI

GEDUNG BERSEJARAH: Ini dia salah satu gedung bersejarah (Gedong Papak)
yang berada di komplek Pemerintah Kota Bekasi, yang dibangun tahun 1930.

Gedong Papak yang berlokasi di Jalan Djuanda, Bekasi Timur Kota Bekasi ini merupakan saksi bisu sejarah para Pejuang Bekasi. Gedong Papak ini sempat menjadi pusat pemerintahan Bekasi pertama kali berdiri. Tapi kini, kondisi bangunan bersejarah itu cukup memprihatinkan. Dan yang lebih mengherankan adalah, Pemkot Bekasi berencana membongkar bangunan tersebut.

Gedong Papak resmi dijadikan kantor pemerintahan Bekasi sejak 2 April 1960. Sebelumnya, pada awal Bekasi dibentuk pada 15 Agustus 1950, pusat pemerintahan masih berada di daerah Jatinegara (sekarang Markas Kodim 0505 Jayakarta, Jakarta).

Gedung Papak dibangun pada era tahun 1930 yang bergaya oleh seorang tuan tanah bernama Lee Guan Chin biasa dikenal Baba. Gaya arsitekturnya mengikuti gaya art deco yang kala itu umum. Jadi tidak heran jika gedung papak juga bisa dijumpai di Jakarta, Tanggerang, Bogor, Bandung, Semarang hingga Kudus.

Gedong, artinya bangunan atau rumah, sedangkan Papak berasal dari kata pak-pak atau rumah yang atapnya tidak ada genteng tapi diplester atau diratakan (masyarakat Bekasi menyebutnya pak-pak).

Pengamat Sejarah Bekasi, Ali Anwar mengatakan, saat masa penjajahan Jepang masuk ke Indonesia, gedung ini diserahkan secara sukarela oleh Lee Guan Chin kepada KH Noer Alie yang saat itu menjadi pemimpin pergerakan revolusi di Bekasi. Gedong Papak kemudian dijadikan markas pejuang Bekasi.

“Gedong Papak menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi hingga tahun 1982. Baru kemudian pusat pemerintahan kembali dipindah ke Jalan A Yani, sampai terjadi pemekaran antara Kota dan Kabupaten Bekasi. Kantor Pemerintahan di Jalan A Yani masih digunakan sampai saat ini,” tuturnya kepada Radar.

Tinggalkan Balasan