bandungekspres.co.id– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kyai Said Aqil Siradj mengecam aksi teror di Sarinah Jalan MH Thamrin Kamis lalu. Kata dia, terorisme tidak diajarkan oleh Islam atau agama mana pun
“Tidak ada yang boleh. Itu zalim dengan mengatas namakan Islam. Itu orang paling kurang ajar,” serunya saat berpidato pada apel kebhinekaan lintas agama di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (17/1).
Sejak dua tahun lalu, Said Aqil mengatakan ISIS itu sangatlah berbahaya. Kyai Said pernah mengatakan sudah 800 orang direkrut ISIS namun pemerintah mengatakan hanya 200 orang. “Ada aliran dana, pejabat bilang nggak ada. Dua tahun lalu saya bilang itu. ISIS harus kita lawan,” tegas dia.
Kendati demikian, ia mengapresiasi langkah cepat penanganan teror itu. Dalam empat jam situasi di daerah itu dapat dipulihkan dan langkah sigap memburu para terorisme pun langsung dilakukan oleh seluruh aparat penegak hukum.
Kyai Aqil menuturkan bahwa PBNU mendukung terwujudnya revisi UU Terorisme dan edaran SE Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tentang ujaran kebencian hate speech dan pesan singkat melalui media sosial yang kerap digunakan para pelaku terorisme untuk menghasut. “Kita harus bermartabat, berbudaya, demi kemaslahatan negara harus kita dukung,” tandasnya.
Apel lintas agama turut diikuti perwakilan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI). (dna/JPG)