AKTRIS Tatjana Saphira mengaku keras meneriakkan anti bullying di dunia maya. Dia tak segan menuliskan dan mengajak orang untuk tidak melakukan aksi merundung dalam bentuk apapun.
Tidak hanya di media sosial, pemeran film Negeri Van Oranje itu juga tak segan menegur jika melihat aksi mengejek di sekitarnya.
”Pengalaman aku di-bully banyak. Misalnya, banyak yang keliru panggil nama aku. Ada yang bilang aku Tajana lah, atau bahkan diledekin Terajana,” ujarnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, kemarin.
Untuk aksi yang lebih besar lagi, Tatjana bergabung dalam kampanye anti bullying bertajuk Rayakan Namamu. Kampanye tersebut untuk menyadarkan masyarakat Indonesia untuk merayakan keindahan makna dari sebuah nama.
”Lewat aksi ini kami mengajak masyarakat untuk berhenti menindas orang-orang di sekitarnya dengan memberikan nama olokan atau name-calling,” katanya.
Sebab, Tatjana menilai, nama adalah sebuah harapan.
Jangan sampai, lanjutnya, julukan mematahkan harapan yang ada di dalam nama kita. ”Nama aku itu pemberian dari Papa aku yang diambil dari bahasa Kroasia yang artinya Peri. Jadi kalau ada yang panggil nama aku salah, itu secara nggak langsung melukai hati aku,” tegasnya.
Awalnya, Tatjana mengaku bisa memaklumi. ”Tapi lama kelamaan aku nggak bisa diemin gitu saja. Aku juga berhak mengklaim orang panggil nama aku sesuai aslinya,” paparnya.
Tidak seorang diri, sejumlah selebritis yang pernah menjadi korban perundungan pun ikut menyuarkan suaranya. Diantaranya Tulus dan Giring Nidji. Mereka mencoba memberikan contoh positif kepada follower-nya di media sosial untuk tidak melakukan hal tersebut.
”Susahnya kan kalau media sosial itu mereka punya hak. Tapi kalau memang kata-katanya masih positif dan tidak menggangu orang lain nggak masalah. Kayak misalnya aku main film terus dia kritik tapi yang membangun, itu sih aku biarin. Tapi kalau misalnya dia sudah bilang yang nggak objektif, ya sudah langsung aku hapus dan block saja,” pungkas Tatjana. (ash/vil)