Dipakai Masjid Besar, Kantor Pemkab, Hotel hingga Istana Negara

Kelebihan karpet yang dimilikinya yakni memiliki bahan yang halus dan tebal. Bahkan, karpet yang diproduksinya ini sudah melalui tahap ujicoba oleh Balai Besar Tekstil yang merupakan lembaga pemerintah dalam menguji kualitas bahan karpet. ’’Jadi memang kualitas kami ini bukan diukur oleh kita, tapi sudah melalui tahapan ujicoba oleh lembaga pemerintah,’’ paparnya.

Disinggung soal harga karpet yang diproduksinya, dia mengaku harga yang dijual sebanding dengan kualitasnya. Karpet ini dijual mulai dari Rp500 ribu/meter. Sementara, untuk pemesanan Istana Negara itu hingga 318 meter yang bisa mencapai ratusan juta. ’’Warna karpet untuk Istana Negara berwarna merah dengan ornamen ukiran khusus Istana. Kami sudah membuat karpet untuk Istana Negara sejak Presiden Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono hingga terakhir ini Jokowi,’’ paparnya.

Saat ini, baru ada 12 tempat produksi karpet yang menggunakan cara handmade tufting di seluruh Indonesia mulai dari Bekasi, Tangerang, Jakarta dan Bandung. Selain fokus terhadap kiriman ke Istana, pihaknya juga fokus dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Untuk itu, berbagai inovasi membuat karpet akan dilakukan salah satunya dengan ornamen ukiran batik dari berbagai daerah di Indonesia di tahun 2016. Hal tersebut untuk mengantisipasi gempuran produk-produk luar yang akan memasuki pangsa pasar di Indonesia. ’’Kita akan buat inovasi baru dengan membuat ukiran baru yakni karpet batik. Jadi, kalau mau beli hanya ada di Kabupaten Bandung Barat ini,’’ pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan