Jumlah Penumpang KA Turun

[tie_list type=”minus”]Pendapatan Naik Signifikan[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Angkutan penumpang sepanjang tahun 2015 tak berjalan sesuai dengan harapan bagi PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI) Daop) 8. Dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah penumpang sepanjang tahun 2015 mengalami penurunan sekitar 4 persen.

Dijelaskan Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto berujar jika pada tahun 2014, jumlah keseluruhan penumpang mampu mencapai 9.079.748. Sedangkan pada tahun 2015 lalu, realisasi jumlah penumpang kereta api tercapai 8.731.661.

’’Secara keseluruhan, dibanding dengan tahun 2014, jumlah penumpang pada tahun 2015 kemarin mengalami penurunan sekitar 4 persen,” ujarnya saat ditemui di kantor PT. KAI Daop 8 Surabaya, di Jalan Gubeng Masjid, Senin (11/1).

Pria berusia 42 tahun ini mengaku jika penurunan penumpang disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu yang paling mempengaruhi adalah dihilangkannya Kereta Api lokal komersial, Penataran Ekspress. Kereta api yang melayani rute Surabaya-Malang-Blitar ini sudah tidak beroperasi sejak 1 Januari 2015. “Selama ini, Penataran Ekspress memang memiliki banyak penumpang,” ungkapnya.

Hilangnya Penataran Ekspress ini memang membuat jumlah penumpang KA Lokal turun. Pada tahun 2014 jumlah penumpang KA Lokal mencapai 5.930.558. Pada 2015, penumpang hanya mencapai 5.253.864.

Meski mengalami penurunan penumpang, justru pendapatan PT KAI Daop 8 Surabaya sepanjang tahun lalu mengalami kenaikan 29 persen. Jika pada 2014 pendapatan mencapai Rp 493 miliar, tahun 2015 pendapatan naik hingga menyentuh angka Rp 638 miliar.

Suprapto menambahkan bahwa kenaikan pendapatan tersebut dipicu naiknya jumlah penumpang ka utama. Naiknya jumlah penumpang kereta utama atau kereta komersial ini mampu menyumbang pendapatan yang besar, karena memiliki harga tiket yang relatif cukup tinggi. “Penurunan penumpang kereta lokal tak begitu berpengaruh karena harga tiketnya yang ekonomis,” paparnya.

Salah satunya adalah kereta api baru, Kertajaya rangkaian panjang yang memiliki 16 kereta dan memiliki seat load factor mencapai 1.484 penumpang. Kereta jurusan stasiun Pasar Senin-Pasar Turi ini menjadi salah satu penyumbang rupiah terbesar. (gus/rif/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan