bandungekspres.co.id– Produksi sampah masyarakat Kota Cimahi setiap harinya mencapai 154 ton. Dari jumlah tersebut yang mampu terangkut oleh armada truk pengangkut sampah hanya 8,3%. Hal ini disebabkan karena minimnya armada.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi, Sri Nurul Handayani mengatakan, masih minimnya sampah yang terangkut ke TPA karena kekurangan armada pengangkut. Agar bisa menekan anggaran untuk sampah, pihaknya melakukan berbagai solusi.
Salah satu solusinya yakni dengan meningkatkan kesadaran masyarakat jadi nasabah Bank Sampah Induk Tjimahi (Samitji). Walaupun sampai saat ini, nasabah bank ini terus berkembang.
”Minat masyarakat untuk jadi nasabah bank Samici sudah bagus dan sekarang sudah sekitar 3.000 orang. Bank ini juga buat cabang di tiap RW atau yang disebut unit,” katanya kepada wartawan, kemarin (6/1).
Meski antusias masyarakat jadi Bank Samici cukup baik, meski begitu masih perlu ada sosialisasi. Jika masyarakat sudah tahu pentingnya memilah sampah organik dan anorganik, volume sampah akan berkurang.
Untuk sampah organik pihaknya akan memaksimalkan pengolahan sampah organik atau composting yang sudah ada dibeberapa RW. Beberapa tempat composting ini diantaranya di di RW 31 Melong, RW 03 Cibeber dan RW 04 Leuwigajah. Jika komposting yang ada sudah maksimal, RW lain akan mengikutinya.
”Composting yang sudah ada akan jadi percontohan untuk RW lainnya,” ujarnya. (ha/asp)