[tie_list type=”minus”]Tiap Tahun Terendam Banjir Cieunteung[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Sebanyak tujuh rumah di Kampung Cieunteung RW 20, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, roboh. Bangunan tersebut hancur karena tiap tahun terendam banjir.
Dari pantauan, banjir masih terjadi di Kampung Cieunteng dengan ketinggian permukaan air sekitar 70 sentimeter pada sore hari. Pada saat memasuki wilayah tersebut sangat mencekam, karena banyak rumah-rumah yang kosong yang sudah lama ditinggalkan penghuninya. Sedangkan air banjir pada saat itu berwarna hitam dan berbau.
Banjir menggenangi RW 20 dan RW 28 dengan ketinggian 70 sentimeter. Pengungsi dari Kampung Cieunteung RW 20 masih bertahan di Gedung Serba Guna Kelurahan Baleendah, sedangkan sebagian warga Desa Andir telah menitipkan barangnya di GOR Inkarnas Baleendah.
Salah satu warga Cieunteung, Ahmad, 49, mengatakan, rumah yang roboh sudah lama ditinggalkan pemiliknya, rumah tidak terurus dan sedangkan banjir terus menerus datang ke wilayahnya. ”Saya sudah jenuh dengan banjir seperti ini, sedangkan dari pemerintah pun belum ada keputusan untuk pembebasan lahan,” kata Ahmad di Cieunteung, kemarin (6/1).
Dia berharap, kalau tidak ada solusi untuk memperbaiki atau mengatasi banjir, sebaiknya pihak pemerintah secepatnya membebaskan lahan-lahan rumah yang berada di wilayah Cieunteung.
”Kami sekeluarga tidak kepengungsian, karena anak kami tidak mau mengungsi. Sedangkan tempat tinggal yang lain pun kami tidak punya, jadi terpaksa anak saya pulang pergi sekolah selalu melintasi air yang kotor ini,” paparnya.
Sementara itu, Kapolsek Baleendah Kompol Suhari menjelaskan, dua rumah di antaranya mulai roboh beberapa pekan lalu sampai Senin (4/1). Kemudian rumah lainnya perlahan roboh sampai Rabu (6/1). ”Kondisi rumah tersebut sudah sangat mengkhawatirkan karena sering terendam banjir. Bagian dinding dan atapnya sudah lapuk, akhirnya roboh,” jelasnya.
Suhari mengungkapkan, tiga rumah roboh di antaranya sudah tidak dihuni sejak beberapa bulan lalu. Di antaranya milik keluarga Wahyu, Jul, dan Lilis. Sedangkan, Semua rumah tersebut terletak di RW 20.
Keluarga Ela dan Ade tercatat mengungsi di Gedung Serba Guna Kelurahan Baleendah bersama pengungsi banjir lainnya. Hingga kemarin (6/1), terdapat 13 keluarga yang terdiri atas 35 jiwa mengungsi di gedung serba guna tersebut. Enam di antaranya balita.