Kasus Din Minimi Jadi Inspirasi

[tie_list type=”minus”]Peluang Santoso Cs Menyerah Terbuka[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Penyerahan diri kelompok Din Minimi di Aceh memberikan tanda tanya besar apakah mungkin kelompok Santoso cs bisa menempuh langkah yang sama. Dua kelompok tersebut memiliki kemiripan dalam melakukan aksi teror, mulai perampokan hingga pembunuhan. Bedanya, Din cs yang menyerah melalui Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso diupayakan mendapat pengampunan (amnesti) dari presiden.

bin-din-minim
Istimewa/ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

KONPRES: Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso (tengah) bersiap memberikan keterangan kepada media mengenai menyerahnya kelompok bersenjata Din Minimi di Jakarta, Selasa (29/12) lalu.

Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah Abu Tholut menyatakan, akar perlawanan Santoso sebenarnya terjadi karena masyarakat muslim Poso tidak menerima haknya. Yakni hak untuk mendapatkan kembali perkebunannya dan penegakan hukum atas konflik berdarah. ”Ada beberapa pelaku pembunuhan saat konflik yang ternyata tidak dihukum. Itu salah satunya,” beber dia.

Bila semua itu bisa dipenuhi pemerintah, ada kemungkinan Santoso bisa menyerah dan bekerja sama. Apalagi bila ternyata Santoso cs dalam keadaan terdesak. Opsi untuk menyerah bisa saja dijalani. ”Hati manusia itu bisa berubah-ubah. Mungkin kalau terdesak, bisa jadi berubah pikiran,” ujar lelaki yang bebas bersyarat pada Oktober lalu tersebut.

Meski begitu, ada masalah lain yang juga bisa memperkecil kemungkinan Santoso menyerah, yakni bergabungnya Santoso ke ISIS. Hal itu membuat kemungkinan Santoso untuk berkomunikasi dengan pemerintah juga kecil. ”Selama masih di ISIS, Santoso akan berkoordinasi dengan jaringan di atasnya saat akan melakukan suatu langkah,” jelas Tholut.

Seperti diketahui, pada masa konflik Poso, Santoso menjadi anak buah Abu Tholut. Santoso tergolong memiliki kemampuan dan pemahaman akidah yang biasa. ”Karena itu, ada kemungkinan dia rentan ikut-ikutan dan terseret arus,” ujar Tholut saat ditemui di sebuah restoran di sekitar Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Sisi lain yang perlu diperhatikan adalah lembaga mana yang akan berupaya mendorong agar Santoso cs menyerah. Menurut Tholut, saat ini Polri yang bertugas mengejar Santoso cs sangat mungkin enggan melakukan perundingan. Penyebabnya adalah Santoso cs juga telah menewaskan banyak anggota Polri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan