Dua Bersahabat Tewas

Ayah Korban Dwi Umbara, Ajat Sudrajat, 45, mengaku, tidak menyangka akan ditinggalkan secepat itu oleh anak kesayangannya. ”Setelah salat subuh lalu saya mengajak Dwi untuk ikut ke kebun, tapi dia menolak sekaligus meminta izin untuk pergi ke gunung. Saya tidak bisa melarang dirinya, mungkin ini sudah takdir bahwa hari kemarin usianya sampai di situ,” kata Ajat sambil meneteskan air matanya di depan jenazah korban Dwi, kemarin (1/1).

Ayah korban Rizki, Dadang, 41, mengungkapkan, terakhir korban minta izin hanya mau main ke curug sama teman-temannya. ”Kami tidak pernah mengira akan berakhir seperti ini. Rizki memang suka menjelajah alam, kadang bersama teman-teman di ekstrakurikulernya,” kata Dadang saat di rumah duka.

”Nggak nyangka anak sebaik dia bisa berakhir seperti ini. Dia yang selalu mengingatkan teman-temannya untuk salat di sekolah. Dia yang paling care sama teman-temannya,” kata teman sekelas korban, Nurlatifah, 17.

Sementara itu, Anggota Basarnas, Ikhwan mengatakan, Rizki ditemukan tanpa nyawa di kolam curug tersebut, Jumat (1/1) pukul 08.00. Sedangkan, Dwi ditemukan sekitar lima meter dari lokasi penemuan Rizki sekitar pukul 09.00. ”Mereka ditemukan di bawah curug. Ada di sela-sela batu dan akar, mereka terlilit akar. Diduga saat kejadian, mereka terjebak di gorong-gorong bawah curug karena arusnya bisa sangat deras saat itu,” kata Ikhwan usai kedua korban diketemukan.

Ikhwan menjelaskan, kolam curug tersebut berdiameter sekitar 25 meter. Kedalamannya mencapai 6 meter di bagian turunan curug. Kolam curug ini merupakan bagian dari Sungai Cilaki. Warga sekitar mengatakan curug tersebut tidak untuk dipakai berenang karena sangat berbahaya. (yul/rie)

 

Tinggalkan Balasan