SEBANYAK 2 Aremania tewas di tangan oknum suporter ketika hendak mendukung tim kesayangannya berlaga di perempatfinal Piala Jenderal Sudirman. Kejadian itu pun membuat banyak insan sepakbola di Indonesia mengutuk perbuatan tersebut. Kapten tim Persib, Atep pun ikut bersimpati dengan tragedi naas tersebut. Menurutnya ini menjadi potret bagaimana buruknya fanatisme buta suporter di tanah air.
”Ya inilah sepakbola kita, terkadang nyawa begitu murah untuk mendukung sebuah tim,” ujar pemain asal Cianjur itu kala diwawancara lewat pesan singkat, kemarin (20/12).
Sebelumnya bentrokan antar penonton di Indonesia memang kerap terjadi. Bahkan nyawa seorang bobotoh bernama Rangga Cipta Nugraha pun melayang di tahun 2012. Kejadian berujung maut itu terjadi ketika Persib berlaga di Stadion Gelora Bung Karno saat menghadapi Persija. Atep pun meminta pihak yang berwenang untuk mengusut tragedi ini hingga tuntas supaya kejadian serupa tidak terulang.
”Saya berharap ini menjadi pelajaran buat semuanya termasuk pemerintah khususnya Menpora. Dia harus mengambil tindakan, kalau ini dibiarkan akan seperti ini terus ada korban dan korban lagi,” ujarnya.
Pemain berusia 30 tahun itu pun berharap tidak ada lagi nyawa yang melayang saat mendukung tim kebanggannya bertanding. Karena menurutnya sepakbola adalah ajang untuk memupuk persatuan dalam perbedaan. ”Semoga ini menjadi tragedi terakhir buat suporter sepakbola Indonesia,” harapnya. (smm/asp)