Dorong Lahirnya Pertumbuhan Ekonomi di Jabar

Sementara itu, di tempat yang sama Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan menjelaskan, sebagai pemilik proyek, perusahaannya sedang menunggu dan terus mengupayakan perizinan trase proyek ini agar pencanangan proyek yang direncanakan oleh Presiden Joko Widodo dapat segera dilaksanakan. Dari sisi persiapan internal, KCIC sudah menyiapkan proyek ini secara matang, baik dari segi manajemen proyek, pembiayaan dan pendukung lainnya. ”Bila sudah di launching oleh Presiden, kami sudah langsung bekerja untuk melakukan konstruksi pembangunan rel kereta cepat maupun persiapan untuk membangun Transit Oriented Development (TOD) yang merupakan kota baru berbasis stasiun kereta cepat,” ungkapnya.

Langkah Gubernur bersama para kepala daerah ini, jelas menunjukkan dukungannya terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Apalagi kata Hanggoro, rencananya proyek kereta cepat ini akan dirangkai dengan pembangunan kereta api ringan (LRT) dengan rute Walini – Padalarang – Pusat Kota Bandung – Gedebage.

Multiplayer effect pembangunan kereta cepat di wilayah Jawa Barat ini sangat besar. Di sektor ketenagakerjaan misalnya, pada saat konstruksi dari tahun 2016 sampai dengan 2019, proyek akan menyerap tenaga kerja sebanyak 40 ribu orang.

Pihaknya pun sangat menyetujui jika dalam pengerjaan infrastruktur kereta cepat, KCIC akan lebih banyak mempekerjakan tenaga kerja domestik, khususnya di wilayah Jawa Barat.

”Sebagian besar tenaga kerja lokal, tenaga kerja dari China hanya pekerja setingkat tenaga ahli yang jumlahnya sangat terbatas,”tutup dia. (yan/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan