Perhatian Pada Pangumbara

”Kalau boleh, saya minta ada tambahan jatah alokasi jumlah transmigrasi untuk Jabar, kan pada bageur-bageur,” bebernya.

Menurutnya, warga Jabar yang diperantauan selalu mencapai kemajuan. Mereka bekerja keras untuk memperbaiki kualitas hidup di tempat tinggal baru.

Dia juga berharap masyarakat Jabar yang ngumbara untuk tidak cepat-cepat pulang ke Jabar mengingat peluang kesuksesan terbuka lebih luas di daerah transmigrasi. ”Kalau sudah kaya, baru boleh pulang dan membangun daerah asalnya di Jabar,” ucapnya.

Dia mengaku sangat bangga terhadap masyarakat Sunda. Sebab, punya keistimewaan tidak pernah membuat keributan. Selain itu, masyarakat Sunda juga dikenal penuh dengan sopan santun, sehingga mudah gaul dan diterima masyarakat lain.

Namun demikian, terdapat sebuah kelemahan masyarakat Sunda yakni suka mengalah. Sehingga jarang berada di posisi terdepan. Hal ini diduga akibat pengaruh iklim Jabar yang sejuk serta kaya sumber alam, dengan begitu membuat kondisi yang terlalu nyaman bagi masyarakat.

Melihat kondisi tersebut, Heryawan berharap, ke depan masyarakat Sunda punya motivasi lebih untuk mengejar prestasi optimal demi menghadirkan sebuah prestasi besar.

”Masyarakat Sunda punya keistimewaan, yakni balageur dan tidak pernah buat keributan,” ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Jabar Hening Widyatmoko mengatakan acara tepang sono ini bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi antara para transmigran dan warga asal Jabar di Pangumbaraan di Bengkulu dengan Gubernur Jabar.

Selain para transmigran, acara yang diikuti sekitar 500 orang ini juga dihadiri jajaran Pemprov dan Pemkot Bengkulu, serta Ketua Forum Masyarakat Sunda Pangumbaraan di empat provinsi, yakni dari Sumatera Selatan, Lampung, Batam dan Jabar.

Menurutnya, pembangunan transmigrasi merupakan pembangunan nasional yang terintegrasi dengan pembangunan daerah yang multi sektor.

Karena itu, diperlukan partisipasi dan dukungan dari semua stakeholders mengingat kemajuan suatu daerah sangat tergantung pada sumber daya manusia (SDM) yang ada.

Dalam acara tepang sono tersebut, dilakukan juga pengukuhan Forum Silaturahmi Masyarakat Sunda Pangumbaraan Provinsi Bengkulu. Ini menjadi Provinsi ke-5 di wilayah Sumatera dan akan disusul kemudian di Aceh, Sumatera Utara, Pekanbaru, Jambi dan Kepulauan Riau.

Tinggalkan Balasan