Langkah Persib Belum Mulus

“Seorang pemain baru tampil di sebuah tim harus ada semacam adaptasi, jadi tidak semena-mena bisa langsung ngeklop. Apalagi ini langsung turun di turnamen,” ulasnya.

Begitu pula dengan keberadaan pemain Diklat, di antaranya Febri Haryadi dan Gian Zola. Kendati keduanya tampil menjanjikan, Yudi Sampaikan tetap butuh penyesuaian dengan skuat Persib.

”Saya tidak kaget mereka bermain bagus Karena yang namanya diklat harus intens latihan dan jelas harus bagus, apalagi mereka punya bakat,” katanya.

”Kalau Persib tujuannya untuk pembinaan itu oke saja, jadi kemenangan itu bukan menjadi target nomer satu. Tapi dikembalikan lagi manajemen. Tapi kalau mau mencari kemenangan, pemain-pemain ini butuh adaptasi,” tambah Yudi.

Secara pribadi, Yudi lebih mendukung bila Persib lebih memfokuskan untuk pembinaan pemain, khususnya di ajang PJS ini.

“Kalau saya sih lebih (setuju) ke pembinaan, dalam artian tidak perlu dirombak sepenuhnya. Tapi sekarang kendalanya kembali lagi ke materi, apakah mau terus-terusan mengunakan uang banyak untuk merekrut pemain top atau buat pembinaan,” ungkapnya.

Yudi yakin di Jawa Barat khususnya kota Bandung memiliki banyak talenta muda di bidang sepak bola. “Banyak pemain di usia Febri dan zola punya kemampuan tapi dilema, apakah mau sekolah atau sepak bola terus,” sambungnya.

Lebih lanjut, seusai fase grup Persib akan ditinggalkan oleh gelandang asal Mali, Makan Konate. Menurut Yudi, selama ini pemain berusia 24 tahun tersebut sangat berkonttribusi untuk Maung Bandung.

“Keberadaan Konate sangat berpengaruh sekali, waktu kemari juga dari dua pertandingan, di awal-awal laga dia tidak main, permaian Persib sangat berbeda,” pungkasnya. (ryt/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan