Untuk Lolos Delapan Besar
bandungekspres.co.id – Perjalanan menuju tangga juara di Piala Jenderal Sudirman (PJS) belum mulus bagi Persib Bandung. Bahkan, skuat Maung Bandung harus bisa melawati rintangan demi mengamankan tiket delapan besar.
Teknisnya, dua laga lagi akan dilakoni skuat asuhan Djadjang Nurdjaman di fase grup C. Persib akan melawan Pusamania Borneo FC (PBFC), 27 November mendatang. Setelah itu, tim kebangaan bobotoh ini akan menghadapi PS TNI yang sementara ini jadi penguasa Grup C.
Mantan Penggawa Persib era 1990-an Yudi Guntara menilai, tim terakhir bisa jadi batu sandungan untuk Maung Bandung. ”Saya perhatikan terutama PS TNI punya semangat juangnya yang tinggi dan fisik yang bagus. Itu yang menjadi modal mereka bisa bermain baik di turnamen PJS ini,” tutur Yudi kemarin (23/11).
Meski demikian, dia pede dan bahkan mengklaim, Persib punya keunggulan disanding kedua rivalnya itu. Terutama soal mental bertanding. Terbukti, pada laga perdana di Grup C, Atep Cs mampu membalikkan keadaan. Hingga akhirnya mengalahkan Persela Lamongan 3-2. Padahal awalnya tertinggal 0-1 dan 1-2.
”Saya pikir Persib agak kesulitan kalau tidak di barengi motivasi semangat juang, tapi kalau mental bertanding Persib punya kelebihan,” imbuhnya.
Meski PS TNI lebih berbahaya, Yudi menilai, PBFC juga patut diwaspadai. Dia menyoroti, mental tim yang baru saja ditinggalkan oleh Pelatih Iwan Setiawan ini sedang meningkat. Mengingat kesuksesannya mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 1-0, pada 21 November kemarin. ”Borneo juga sekarang sedang bangkit dari kekalahan. Kemarin mereka bisa menang 1 gol itu jadi modal juga,” kata Yudi.
Persib sendiri baru saja menelan kekalahan dari Surabaya United dengan skor tipis 0-1. Untuk meningkatkan kepercayaan diri, mutlak kudu mengalahkan PBFC di laga selanjutnya. ”Persib harus bangkit, mudah-mudahan bisa menang lawan Borneo untuk meningkatkan kepercayaan diri para pemain,” sahutnya.
Keberadaan pemain anyar di skuat Maung Bandung, seperti David Ngan Pagbe dia menilai bisa menutup kekosongan lini yang ditinggalkan Vladimir Vujovic. Hanya saja, perlu waktu adaptasi agar penampilannya bisa kian menggigit.