Laga Uji Coba Belgia Melawan Spanyol Batal

Nyawa Lebih Berharga

Terorisme masih menghantui Eropa. Belgia menjadi target berikutnya setelah sebelumnya ibu kota Prancis, Paris, diguncang teror yang memakan ratusan korban jiwa tak bersalah. Atas alasan itulah panitia pertandingan membatalkan ujicoba Belgia versus Spanyol yang sedianya berlangsung di Stade Roi Baudouin, Kota Brussel, dinihari tadi.

”Setelah berkonsultasi dengan badan-badan yang relevan dan dengan Timnas Spanyol, federasi sepak bola Belgia (KBVB) memutuskan membatalkan pertandingan. Kami sudah dihubungi pemerintah yang merekomendasikan pembatalan laga ini,” demikian pernyataan resmi KBVB seperti dilansir Inside World Football.

Ofisial kedua tim merasa kecewa atas pembatalan yang mendadak itu. Namun, mereka sama-sama bersepakat bahwa nyawa manusia jauh lebih bernilai dan lebih penting dibandingkan permainan sepak bola. ”Kami batal bermain malam ini, tapi kehidupan terus berjalan. Sekitar pukul 11.30 malam saya diberitahu pembatalan pertandingan. Sekarang kami meninggalkan hotel, para pemain akan kembali ke klub masing-masing,” kata pelatih Belgia Marc Wilmots.

”Kami harus menerima keputusan itu, terlepas kami setuju atau menolaknya. Saya pribadi menyetujui keputusan ini. Polisi dan keamanan negara lebih mengetahui situasinya ketimbang saya. Bagaimanapun, nyawa manusia jauh lebih berharga dibandingkan pertandingan sepak bola,” imbuh Wilmots.

Uji coba antara Belgia versus Spanyol memang sudah diragukan akan digelar setelah kepolisian Belgia menangkap Salah Abdeslam, warga negara Belgia yang diduga berada di balik serangan teror di Paris yang menewaskan setidaknya 129 orang pada Jumat pekan lalu.

Dari data tersebut, Pusat Evaluasi Ancaman Nasional Belgia (OCAM) yang bertanggung jawab dalam penanganan krisis keamanan, memutuskan meningkatkan level ancaman teror. Penjagaan dan pengamanan pun semakin diperketat, terutama pada titik-titik yang mengundang kerumunan, fasilitas publik dan acara-acara tertentu.

Kepolisian Belgia menggelar operasi pencarian dan penangkapan besar-besaran. Otoritas keamanan tampaknya tak ingin mengambil resiko sekecil apapun. Pengalaman yang terjadi di Paris sudah cukup menjadi peringatan serius terkait ancaman terorisme di Eropa.

Pelatih Timnas Spanyol Vicente del Bosque membantah adanya ketakutan yang dialami timnya terkait ancaman teror di Belgia. ”Kami tidak ketakutan. Para pemain terlihat rileks. Kami di dalam hotel dan tak ada masalah apapun. Tapi kami berusaha mempercepat jadwal kepulangan meski itu tidak mudah. Semakin cepat kami tiba di Madrid, semakin baik,” kata Del Bosque.

Tinggalkan Balasan