Seragamkan Persepsi Bela Negara

bandungekspres.co.id– Program Bela Negara dari Kementerian Pertahanan bertujuan untuk menumbuhkan cinta tanah air dan wawasan kebangsaan. Namun, tidak bernuansa militer, tapi lebih kepada pendidikan kewarganegaraan.

Oleh karena itu, program nasionalisme ini cocok diterapkan dalam kurikulum sekolah mulai tingkat SD. Hal itu dikatakan Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arm Robertson Ismail saat berkunjung ke redaksi Harian Umum Bandung Ekspres, Jalan Soekarno Hatta No. 627 kemarin (10/11).

Program yang diiniasi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tersebut, kata dia, mengharuskan warga negara Indonesia menguasai dan mengaplikasikan dasar-dasar bela negara. Di antaranya, rasa cinta tanah air, kesadaran rela berkorban dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian, meyakini ideologi Pancasila, dan memiliki kesiapan untuk bela negara, baik fisik maupun nonfisik.

Menurut Robertson, pengetahuan para pelajar, terutama tingkat SD dan SMP mengenai pengetahuan sejarah nasional masih kurang. Pasalnya, saat ini anak-anak diarahkan untuk mahir di bidang science. Namun, hal ini malah membuat jarak antara mereka dari sejarah Indonesia dan sikap nasionalisme.

’’Memang tidak salah ya, anak-anak jadi pinter. Tapi coba aja tes, tanya isi Sumpah Pemuda. Kebanyakan nggak pada tahu,’’ kata dia.

Jika dibandingkan dengan Negara Asia lain seperti Jepang, tingkat nasionalisme warga Indonesia memang jauh di bawah. Jika dahulu warga Jepang terkenal dengan semangat hara-kiri-nya, saat inipun masih sama. Namun, tidak menggunakan nama hara-kiri lagi. Robertson mencontohkan, dari mulai bahasa yang digunakan, semua warga Jepang pakai bahasa sendiri.

’’Di jalan-jalan, nama kafe, tempat makan dan sebagainya pasti pakai bahasa Jepang. Kalau di kita, sedikit-sedikit sudah bahasa Inggris. Kadang nama menu makanan saja Inggris semua (bahasanya),’’ kata dia lagi.

Meski begitu, Robertson mulai merasakan nuansa kebudayaan di Kota Bandung belakangan ini. Sebab, didorong oleh beberapa Perda yang mengharuskan warga berbahasa daerah. ’’Sekarang sudah mulai bagus lagi, pakai bahasa daerah, baju daerah. Beberapa tahun lalu tidak terlihat yang seperti itu,’’ ucapnya.

Paham nasionalisme ini, sambung Robertson, khawatir terputus. Sehingga, pemerintah melalui program Bela Negara berharap, rasa nasionalisme bisa kembali berkobar di setiap warga negara Indonesia. Kemudian, setiap media pun harus menyamakan persepsi mengenai program ini. Artinya, tidak hanya pro-kontranya yang dipublikasikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan