Melihat Kondisi Masyarakat Distrik Kuyawage yang Mengungsi ke Distrik Malagaineri Akibat Bencana Embun Beku
Bencana embun beku kembali terjadi di Kabupaten Lanny Jaya, tepatnya di Distrik Kuyawage. Kali ini, keadaannya lebih parah, sehingga masyarakat memilih mengungsi ke distrik lain yang lebih aman. Bagaimana kondisi masyarakat setelah menempuh perjalanan dari Distrik Kuyawage ke Distrik Malagaineri?
Ahmad Buendy Ginting – Lanny Jaya
TEPAT pukul 04:00 WIT, Jumat (30/10) mencoba mengunjungi Distrik Malagaineri di Kabupaten Lanny Jaya untuk melihat langsung lokasi atau tempat pengungsian masyarakat Kuyawage yang tidak bisa lagi bertahan di kampungnya akibat bencana embun beku.
Setelah menemui Sekda Kabupaten Lanny Jaya, Cristian Sohilait pada pukul 08:00 WIT bersama rombongan langsung menemui para pengungsi yang berjumlah puluhan orang baik orang tua maupun anak-anak.
Masyarakat mengaku mereka tidak dapat lagi bertahan di Kuyawage karena semua tanaman yang mereka tanam tidak bisa lagi tumbuh dan sudah membusuk. Sedangkan mengenai perjalanan dari Kuyawage menurut mereka harus menempuh jarak satu sampai dua hari dengan melewati sungai dan perbukitan untuk dapat bertahan hidup.
Sekretaris Distrik Kuyawage, Kenius Kogoya S.IP yang memimpin perjalanan pengungsian tersebut bersama puluhan masyarakatnya mengatakan, bahwa musibah bencana hujan embun beku tersebut terjadi sudah sebanyak delapan kali sejak bulan Juli dan terakhir terjadi paling parah adalah pada bulan Oktober ini yang merusak semua tanaman warga.
’’Semua tumbuhan sudah terbakar dan masyarakat harus dievakuasi keluar dan mengungsi ke daerah tetangga seperti ke Kabupaten Nduga dan ke Distrik Malagaineri, Kampung Malagai, Kabupaten Lanny Jaya,” bebernya.
Semua masyarakat Kuyawage secara bertahap menurutnya akan mengungsi dan pemuda didahulukan agar dapat membangun tenda tempat pengungsian. Pihaknya menargetkan selama satu minggu kedepan Distrik Kuyawage akan kosong karena semua warga akan mengungsi.