KEMERIAHAN pesta kemenangan Persib menjuarai Piala Presiden, kemarin (25/10) berlangsung meriah. Sambutan antusias disuguhkan bobotoh yang sudah sejak pagi konvoi mengelilingi kota Bandung. Bahkan mereka tak henti-hentinya menyanyikan yel-yel kebesaran Persib.
Halo-halo Bandung menjadi lagu yang paling sering dinyanyikan ribuan bobotoh. Dalam lirik lagu itu, satu syair yakni, Bandung Lautan Api diubah menjadi Bandung Lautan Biru. Ini mengingat bahwa kota Bandung pada hari Minggu (25/10) kemarin dipenuhi bobotoh lengkap dengan warna kebesaran Persib yakni, biru.
Kehadiran bobotoh saat pesta kemenangan itu membuat sejumlah ruas jalan di kota Bandung dan sekitarnya macet parah. Bahkan, memasuki sore hari, puluhan ribu bobotoh semakin tumpah ruah dijalanan.
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar pun merasa terharu dengan tingginya fanatisme bobotoh dalam menyambut Persib juara. Mereka terlihat bersemangat sejak dari awal iring-iringan di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, menuju Tegalega, kota Bandung.
”Saya sampai meneteskan air mata, saya terharu, tidak terpikir akan lebih dari kemarin, ini melebihi juara ISL. Ini benar-benar lautan biru, ini bisa jutaan bukan ratusan ribu lagi,” beber Umuh saat diwawancarai usai melakukan parade juara.
Umuh menceritakan saat keluar dari Kota Baru, dimana start konvoi dimulai, jalanan sudah dipadati oleh suporter Persib. ”Luar biasa, mulai keluar dari Kota Baru macet sekali,” katanya
Sementara itu, pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengakui bahwa fanatisme bobotoh sangat luar biasa. Kendati telah menempuh perjalanan 4 jam dari Kota Baru Parhyangan, namun rasa lelah itu sirna setelah melihat antusias bobotoh selama iring-iringan berlangsung.
”Ini luar biasa, sambutan bobotoh begitu besar masyarakat sepakbola Jawa Barat khususnya di Bandung. Capek pastinya, tapi terbayar dengan antusiasme bobotoh yang sangat besar. Kita juga ingin membagi kebahagiaan buat mereka (bobotoh),” singkatnya,