[tie_list type=”minus”]Menikmati Hobi yang Jadi Profesi[/tie_list]
Mengidolakan Michael Jordan sejak kecil, Luke Martinus tidak menyangka bahwa dirinya kini mampu berkarir secara profesional di dunia basket nasional.
Fia Afifah R, Bandung.
[divider style=”dotted” top=”20″ bottom=”20″]
PRIA kelahiran 29 maret 1988 ini mengaku sangat mencintai dunia basket sejak kecil. Dia merasa menemukan kesenangan saat mampu mendribble bola, passing dan mampu mencetak skor di lapangan. ‘”Basket sangat menyenangkan. Kalau bermain basket seperti melepas beban sejenak, lupa semua masalah,” ujarnya kepada Bandung Ekspres kemarin (22/10).
Menggeluti basket sejak kecil, dirinya terus menempa diri dengan mengikuti sejumlah tim basket. Berawal saat mengikuti klub basket di SDK Yahya saat dirinya baru memasuki kelas 6 dan melanjutkannya saat berada di SMPK Yahya saat kelas 3. Selanjutnya dia kembali berkiprah saat memasuki jenjang kuliah di UK Maranatha ( MBBC ), Masa depan basketball, Ballstar Indonesia, Garuda divisi 2 Bandung, Garuda preseason NBL 2012, Mitra Guntur divisi 1 Jakarta dan menjadi punggawa JNE Bandung Utama mulai dari 2013 sampai saat ini.
Dia mengaku menikmati karirnya saat ini. Meski mengaku ada perbedaan saat memasuki dunia profesional, dirinya merasa tertantang dan beruntung. ‘”Setelah masuk ke liga pro ternyata sangat menyenangkan. Kerja dan hobi dalam satu ruangan,” tambahnya.
Banyak berganti-ganti kostum karena membela tim yang berbeda membuatnya terus memperbaiki skill. Oleh karena itu, dia mengaku mendapatkan pengalaman tak terlupakan saat membela seluruh timnya. Menjadi sosok penentu kemenangan menjadi kebahagiaan yang membanggakan baginya. ‘”Paling saat memberi kemenangan untuk team di detik akhir pertandingan,” tambahnya.
Pengalaman di dunia basket yang telah dirasakannya selama ini tak lantas membuatnya lupa akan peran keluarga. Dia mengaku, keluarga memegang peran penting yang tak pernah putus dalam dalam memberikan energi positif. Keluarga menjadi tempatnya berbagi kesulitan dan kebahagiaan saat menekuni bidang yang menjadi menjadi hobinya selama ini. ‘”Keluarga sangat mendukung. Dan selalu memberi doa dan semangat,”’ tandasnya.
Mengenali potensi diri selama mengasah skill adalah sesuatu yang terus dilakukannya. Hal tersebut dapat membuatnya terus memperbaiki diri untuk mendapatkan prestasi terbaiknya. ‘”Kalau menurut saya positif saya mau terus mencoba namun hingga saat ini saya masih belajar untuk mengontrol emosi,” paparnya.