Buah Bibir Dunia untuk Kampung Miskin Medellin

Kadang-kadang kereta gantung yang saya naiki itu seperti hendak menyenggol atap rumah petak. Tapi, saya tidak takut. Kalaupun senggolan tersebut terjadi, tidak akan membahayakan kereta gantung. Pasti atap rumahnya yang copot. Dengan mudah. Atap seng itu kelihatannya tidak dipaku. Hanya ditindih bata. Mungkin dulu tidak mampu membeli paku.

Ternyata bukan hanya saya yang baru pertama naik Metrocable. Dua orang di depan saya (satu kereta gantung bisa digunakan untuk delapan penumpang) juga baru sekali itu. Padahal, mereka orang Medellin. Rupanya dia tinggal di bagian Kota Medellin yang lebih kaya. Hari itu hari Minggu. Rekreasinya ke kampung miskin. (*/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan