Hendric menuturkan, kehadiran taksi online memang akan menjadi pesaing utama transportasi umum yang sudah ada. Masyarakat mencari banyak alternatif kendaraan seiring belum kondusifnya alat transportasi masal di kota besar Indonesia.
Dalam sehari, pelaku bisnis taksi online tersebut berpotensi meraih pendapatan Rp 400 ribu sesuai dengan rata-rata tarif sewa. “Katakan lah dipotong Rp 100 ribu untuk bensin. Artinya, ada sisa Rp 300 ribu. Kalau rajin, per bulan, Rp 300 ribu dikali sekitar 30 hari,” hitungannya. (gen/c22/tia)