Boleh Narsis, Yang Penting Ikut Bantu

Bagaimana caranya? Volunteer Activation Manager Indorelawan Maritta Rastuti menjelaskan, Indorelawan memang menyiapkan sistem platform tersendiri. Sistem tersebut bisa membuat mitra organisasi lebih aktif dalam mengurus pendaftaran para relawan.

Mulai tahap awal, brifing, saat kegiatan, sampai laporan setelah kegiatan. Dengan demikian, tim operasional dan anggota lain bisa lebih fokus dalam mengelola laman dan melakukan marketing.

’’Dengan sistem itu, organisasi bisa melihat sendiri pendaftar relawan dan memilih mereka sendiri. Sedangkan kami akan mengawasi agar aktivitas tersebut bisa berjalan lancar dengan relawan yang tercatat di sistem kami,’’ ujarnya.

Masrya pun menjelaskan, bentuk-bentuk bantuan relawan bukan sekadar tenaga kasar. Dia tak menampik, masyarakat sering menganggap bahwa relawan hanyalah orang yang membantu pekerjaan sederhana.

Mulai bersih-bersih atau membantu korban bencana. Namun, banyak keahlian yang sebenarnya bisa disumbangkan untuk kebaikan.

’’Permintaan bantuan ke kami itu beragam, bukan hanya tenaga kasar. Mulai fotografer, business coach, motivator, sampai penulis. Dan, hal tersebut lebih mudah karena kami terbuka kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk para profesional di bidangnya,’’ jelasnya.

Dia pun menceritakan salah satu kasus yang cukup unik. Suatu saat, Yayasan Kebun Raya Bogor membutuhkan tenaga untuk menata 5 ribu meter persegi. Dia akhirnya mengunggah permintaan relawan arsitek landscape. Padahal, jasa seperti itu bisa menghabiskan biaya puluhan juta rupiah.

’’Awalnya, kami pikir akan susah untuk mendapatkan bantuan tersebut. Tapi, ternyata ada juga anggota-anggota yang mendaftar dan rela menyumbangkan keahliannya,’’ ujarnya.

Memang, lanjut dia, motivasi dari relawan-relawan tak selalu murni dari kepedulian sosial. Ada yang ingin mendongkrak portofolio, diajak teman, atau sekadar narsis.

Namun, motivasi seperti itu sah-sah saja dalam dunia relawan. Sebab, hal tersebut juga menjadi hak bagi orang yang menyalurkan tenaganya tanpa imbalan yang layak.

’’Kalau yang tanya-tanya ke sini, memang biasanya tanya suvenir. Saat kami tanya balik, ternyata dia mau foto-foto suvenir dan di-upload di akun media sosial mereka. Tapi, kenapa tidak? Asal mereka memang benar-benar datang dan membantu,’’ ungkapnya.

Tinggalkan Balasan