SOREANG – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertamanan dan Pemakaman Dispertasih Kabupaten Bandung mengaku kelabakan menyiram tanaman dan bunga di median jalan. Tanaman hingga saat ini cenderung cepat mati karena kemarau berkepanjangan.
”Untuk menjaga dari kerusakan, kami semakin getol menyiram tanaman dan sejumlah pohon yang tersebar di taman kota di sejumlah lokasi tersebar se-Kabupaten Bandung,” papar Dicky Sudrajat kepala TU UPTD Pertamanan dan Pemakanan Dispartasih Kabupaten Bandung baru-baru ini.
Selain sepanjang jalan protokol di Soreang, katanya, menyiram tanamanan pepohonan juga dilakukan di sejumlah wilayah. Taman kota Soreang, Kutawaringin, Banjaran, Majalaya dan taman lainnya juga disiram. Aktivitas penyiraman tersebut dilakukan sebanyak dua hari sekali.
”Jadwal rutin untuk menyiram pohon makanya dilakukan dua hari satu kali. Petugas akan terbantu kalau musim hujan turun beberapa hari lalu,” katanya.
Dia mengatakan, cukup sulit untuk mempertahankan tamanan tetap hijau. Kendati sulit, dia menegaskan, nyaris mengerahkan seluruh petugas untuk menyarami tanaman tersebut.
Dia berharap, upaya untuk pemeliharaan itu tidak hanya dilakukan pemerintah saja. Tapi juga dilakukan masyarakat.
Petugas lainnya, Ujang dan Cecep mengaku sejumlah lokasi yang telah ditanami pepohonan yang baru harus secara terus menerus disiram. Apalagi musim kamarau selain menyiram juga melakukan perawatan tanaman dari hama dan parasit tanaman.
”Seperti yang kami lakukan di media jalan protokol Kabupaten Bandung. Kami membutuhkan sejumlah air dan perawatan tanamannya. Sebab, tidak hanya menyiram saja melainkan juga merawatnya agar tidak rusak, tapi juga berupaya memeliraha baik,” pungkasnya. (gun/rie)