[tie_list type=”minus”]PO Bus Enggan Gegabah, Takut Kendaraan Hancur[/tie_list]
BANDUNG – Hasrat bobotoh untuk menyaksikan Persib Bandung di laga final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tak terbendung. Namun, tingginya animo tersebut terbentur dari PO bus karena tidak mau kendaraan mereka sampai rusak karena membawa bobotoh.
”Mereka (PO bus, Red) berkaca dari tahun lalu. Tapi kita cari dalam tiga hari ini. Kan perlu dihitung berapa busnya, di mana saja letaknya,” ungkapnya kala dijumpai di Grha Persib, kemarin (14/10).
Untuk diketahui, ratusan bus pulang dalam kondisi hancur akibat ulah supporter Jakarta, Jak Mania. Saat itu, rombongan bobotoh pulang dari Palembang mendukung Persib di final ISL. Dia menilai, sepakbola itu seharusnya bukan menjadi media dalam menyalurkan rasa saling benci.
”Sepakbola itu pesta rakyat, bukan mencari ketegangan tapi merupakan kompetisi. Yang menang dihormati, yang kalah nggak perlu dicaci. Jangan sampai anak cucu kita mengetahui bahwa sepakbola itu menegangkan,” paparnya.
Situasi panas supporter Bandung dan Jakarta memang menjadi polemik yang berkepanjangan. Hal ini pula yang membuat Mahaka Sport and Entertainment selaku promotor Piala Presiden menjadi bimbang dalam menentukan venue final. Pria yang akrab disapa Emil ini menilai, kondisi itu mesti diredam secara perlahan supaya potensi kericuhan tidak lagi mencuat.
”Saya bicara pada Haji Umuh (Muchtar) ini harus dimulai dari niat dulu, jangan ada provokasi,” tukasnya.
Di bagian lain, bonus berlimpah pun menanti para pemain jika sukses membawa pulang piala Presiden. Bukan hanya hadiah dari Mahaka senilai Rp 3 miliar yang akan mereka peroleh, namun wali kota Bandung Ridwan Kamil pun akan memberikan bonus tambahan sebesar Rp 500 juta. Uang itu, kata dia, berasal dari urunan dari beberapa koleganya.