Kisah Dramatis Fransiskus, Korban Helikopter EC 130 yang Selamat

Bertahan tanpa Pelampung, Lilitkan Eceng Gondok untuk Mengapung

Satu per satu korban lain menghilang, sementara Fransiskus Subihardayan (22) bertahan mengapung selama dua hari di danau Toba sejak helikopter EC 130 jatuh, Minggu (11/10). Tanpa pelampung, hanya mengandalkan eceng gondok, Frans berhasil ditemukan tim SAR dengan selamat. Bagaimana kisahnya?  

________________________________________

Fransiskus yang dievakuasi di RSUD dr Handrianus Sinaga, Samosir, Sumatera Utara, sudah tampak siuman. Matanya menerawang saat menceritakan tragedi yang baru saja dialaminya; drama kejatuhan helikopter yang ditumpanginya.

Menurut Frans, helikopter take-off dari Sihoting berencana pergi ke Bandara Silangit untuk mendarat. Karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan kembali ke Bandara Kualanamu International Airport (KNIA).

Sesuai peta, Bandara Silangit berada di ketinggian 2.000 di atas permukaan air. Karena jarak pandang cuma 500 meter, pilot memutuskan menaikkan ketinggian sampai di atas. Tapi terkendala awan.  “Setelah kondisi helikopter kehilangan kendali, pilot memerintahkan semuanya melompat setelah engineer membuka pintu helikopternya,” tuturnya ketika berbincang di RSUD dr Handrianus Sinaga, Selasa (13/10).

Frans tidak langsung keluar. Karena sempat mencari pelampung. Tapi air semakin banyak di helikopter, sehingga memutuskan untuk keluar tanpa pelampung. Setelah keluar dari helikopter, berlima masih bersama-sama berenang menuju kumpulan eceng gondok yang dikira kapal. Sesampainya di eceng gondok, menurut Frans, hanya bertiga. “Saya, paman saya dan Sugianto. Yang dua lagi saya tidak tahu lagi dimana,” ujarnya.

Hanya beberapa jam mengapung menggunakan eceng gondok, paman Fransiskus sudah hilang. “Tinggal saya dan Sugianto yang masih ada. Cuma pagi-pagi di hari Senin, dia sudah tidak tampak lagi,” sebutnya.

Melihat yang lain menghilang, Fransiskus berupaya sekuat tenaga untuk tetap bertahan. Segala atribut di tubuhnya yang dirasa memberatkan langsung dilepaskan. “Aku melilitkan eceng gondok ke tubuhku hingga ditemukan,” katanya. (rah/ara/hsn/JPG)

Tinggalkan Balasan