[tie_list type=”minus”]Bobotoh Tak Ciut Datang ke SUGBK[/tie_list]
Bandung – Laga final Piala Presiden antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC, resmi digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Keputusan ini tentu riskan untuk pemain dan bobotoh.
Hingga saat ini, bobotoh dan dan suporter Persija Jakarta The Jak Mania belum menunjukan sikap damai. Malah, mereka sudah menyatakan menolak kehadiran bobotoh di Jakarta.
Pentolan Viking Persib Club (VPC) Yana Umar mengimbau para bobotoh yang akan datang ke GBK sebaiknya tidak berpisah-pisah.
”Seribu persen kami siap datang. Final di SUGBK sangat bagus dan pasti akan sangat ramai. Tapi, saya mengimbau agar kita berangkat berbarengan,” tandas Yana.
Meski begitu, Manajer Persib Umuh Muchtar mengaku, khawatir terhadap keamanan khususnya untuk bobotoh. Meski secara teknis, kapasitas penonton Stadion SUGBK memang paling ideal.
”Memang idealnya di Jakarta, sebab kapasitasnya nasional. Tapi dilihat dulu, karena ini hubungannya nyawa dan keselamatan mereka (bobotoh),” papar Umuh di Komplek Mitra Dago, Jalan Antapani, Kota Bandung, kemarin (12/10).
”Kalau untuk saya pemain dan pelatih tidak akan masalah pasti penjagaannya akan sangat ketat. Kalau bobotoh sampai 100.000 yang datang gimana pengawalannya?,” tambahnya.
Menyikapi hal itu, umuh pun menayakan soal asuransi kepada pihak penyelenggara melalui CEO Mahaka Sports and Entertainment Hasani Abdul Gani. Dia menekankan, jika digelar di Jakarta, pihak panitia harus mempersiapkan situasi hingga kondisi terburuk sekalipun.
”Kalau ada mobil yang rusak seperti dulu bus Persib saya dan tim dibakar pake bom molotov gimana? Untung saat itu, dekat sama gerbang tol,” ungkapnya.
”Saya percaya sama aparat, tapi jangan dulu nunggu ada korban. Lebih baik cegah dulu,” imbuhnya.
Umuh mengungkapkan, lebih baik pihak penyelanggara memikirkan dengan matang teknis pertandingan dan di luar pertandingan. Hal itu, kata dia, demi kelangsungan gelaran Piala Presiden di tahun-tahun berikutnya.
”Jangan dilihat uang yang akan masuk besar tapi yang diperhitungkan nyawa manusia. Ini kan bukan untuk sekali, kalau tiap tahun ada Piala Presiden ini kan sangat bagus,” tuturnya.