Keluhkan Kualitas Raskin

Salah satu warga, Atikah Desa Cikadu, 38, selama ini beras yang diterima berwarna kuning, kadang ada kutunya. ”Iya kita orang miskin, tapi masa harus makan beras yang kaya gitu?” ungkapnya.

Raskin yang tidak layak dimakan, separuhnya diberikan kepada ternak. Separuhnya, beras dicampur dengan beras dipasaran.

Menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan Bandung Barat Ade Sudiana, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog. Katanya beras tersebut segera angkat pada Rabu kemarin. Namun, sampai kemarin belum diangkat. ”Sampai saat ini, Bulog masih menginventaris raskin yang tidak layak,” ujarnya.

Selama instansi pemerintahan bisa koperatif. Tidak fatal dan masih bisa dikomunikasikan. Kalau ke depannya masih belum diangkut, tidak didengar, pihaknya akan bertindak lebih lanjuti. ”Warga harus menerima raskin dengan kualitas beras yang harganya senilai Rp 8 ribu,” ucapnya.

Kabupaten Bandung Barat pada 2015, menerima raskin 16.643.440 kilogram. Dalam sebulannya sekitar, 1.303.602 kilogram untuk Rumah Tangga Serapan (RTS) sebanyak 86.908 kk. (mg5/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan