Jatuh Cinta pada Filosofi Basket

[tie_list type=”minus”]Terapkan Quick to See, Decide dan Act[/tie_list]

BANDUNG – Banyak cerita tentang perkembangan duni bola basket di Kota Bandung. Salah satunya terselip dari Pembina Yayasan Siliwangi Santosa Mandiri Setiyanto P Santosa.

Setiyanto P Santosa
LOYALITAS: Setiyanto P Santoso Pembina Yayasan Siliwangi Santosa Mandiri menjadi salah seorang yang membidani lahirnya klub basket di Bandung.

Baginya, olahraga merupakan sesuatu yang menggambarkan civilication dari suatu bangsa. ’’Jadi kalau tidak punya kegemaran kepada olahraga, berarti ada sesuatu yang salah pada diri anda,’’ ujarnya kepada Bandung Ekspres belum lama ini.

Dalam masa senjanya hingga saat ini, dia mengaku tetap berolahraga. Dia menuturkan, olahraga adalah sesuatu pekerjaan yang tidak bisa diwakilkan. ’’Saya nggak bisa baya orang untuk berolahraga agar saya sehat karena harus dilakukan sendiri. Ini adalah sesuatu hal yang harus dilakukan sampai akhir hayat,’’ paparnya.

Alasan dirinya menyukai olahraga basket karena sejak SD hingga kuliah, dirinya mengaku tak dapat melepaskan diri dari aktivitas basket. Dia jatuh cinta dengan filosofi yang dimiliki oleh basket. ’’Kenapa saya pilih basket, karena passion saya ada di situ. Selama ini dari basket saya mendapatkan tiga hal yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu quick to see, quick to decide dan quick to act,’’ tandasnya.

Dia juga tertantang dengan konsep basket yang menggerakkan semua anggota badannya. ’’Karena basket adalah permainan olahraga yang paling capek. Semua anggota badan bergerak dan di lapangan juga tidak mungkin istirahat. Ditambah lagi tensi permainan tinggi yang tinggi,’’ imbuhnya.

Meski pekerjaannya berkutat di bidang BUMN, dirinya tetap bisa menerapkan konsep tersebut. Bahka dia merasa, jika hal tersebut diterapka oleh sebagian masyarakat, akan menimbulkan hal yang positif. Selain itu, dirinya juga menyatakan kenyamannanya selama ini dekat dengan olahraga beregu tersebut. ’’Basket itu olahraga paling enak dan tidak membahayakan, beda dengan sepak bola. Saya jarang cidera. Saya selama ini memungkinkan untuk golf tapi saya nggak suaka,’’ paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan