Di akhir laga, Atleti lebih dominant shotsnya dengan 18 kali. Real beruntung mempunyai Keylor Navas di bawah mistar. Sekalipun tidak mampu mencatat cleansheet lagi, Navas menjadi pahlawan Real setelah menahan tendangan penalty Antoine Griezmann di menit ke-21.
Gol Vietto pun bukan 100 persen kesalahannya. Alvaro Arbeloa, Raphael Varane dan Sergio Ramos yang menjadi aktornya. Arbeloa luput menjaga sisi kanan pertahanan Real dari penetrasi Jackson Martinez. Bola liar dari Martinez itu yang membuat Varane dan Ramos miskomunikasi.
Kesalahan kedua pemain itu yang dimanfaatkan dengan jeli oleh Vietto. ”Setelah turun minum kami kehilangan presisi. Harusnya di babak pertama kami bisa membuat dua gol. Bukan malah kena penalti. Kesalahan ini yang membuat kami harus merelakan dua poin melayang,” tutur mantan pelatih Napoli itu.
Terpisah, Diego Simeone mengakui keluarnya Benzema sedikit meringankan beban anak asuhnya. Makanya, setelah keluarnya Benzema setidaknya ada tiga peluang didapatkan Los Rojiblancos di depan gawang Real. Satu di antaranya bisa dimanfaatkan menjadi gol Vietto. ”Walaupun, kami tidak bisa mencapai apa yang kami inginkan,” keluh El Cholo, seperti dikutip dari Football Espana.
Simeone menyayangkan dari sekian banyaknya peluang hanya satu gol yang bisa mereka cetak. Dengan akurasi shots 22,2 persen, efektifitas serangannya hanya berkisar 5,5 persen. ”Harusnya, dengan banyaknya peluang, kami lebih dekat dengan kemenangan di laga derby ini. Sekali lagi, Keylor (Navas) pahlawannya,” sebut Simeone. (ren/asp)