Korban Asal Cimahi Tambah 3 Orang

Tim kedua adalah tim penelusuran ke beberapa rumah sakit di Arab Saudi. Seperti RS Mina Al Wadi, RS Mina Al Jisr, RS Zahir, RS Syisyah, dan RS Militer di Awali. Selain itu, penelusuran juga dilakukan di rumah sakit; di luar kota Makkah, yakni RS Garda Nasional di Jeddah dan RS Hada di Thaif.

Tim ketiga adalah tim identifikasi jenazah di Majma Ath-Thawari Bil Muaishim. Menurut Arsyad, ada dua pola yang digunakan dalam mengidentifikasi jenazah. ’’Identifikasi melalui file-file yang berisi data pelengkap jamaah berupa gelang, tas, syal, DAPIH (Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji), kartu petunjuk bus, kartu petunjuk hotel, dan lainnya.

’’Jika itu ditemukan, maka akan mempermudah identifikasi jenazah korban. Kalau tidak ditemukan, identifikasi dilakukan dengan mengonfirmasi (kroscek) jenazah melalui ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu dan keluarga jenazah di kloter tersebut,’’ jelas Arsyad.

Dengan demikian, total korban tewas tragedi Mina di Jalan Arab 204 hingga hari keenam mencapai 57 orang. Yaitu terdiri dari 53 jamaah haji regular yang tinggal di Mina Jadid, dan empat mukimin yang bekerja sebagai TKI. Sebab, sudah terlalu lama dan dikhawatirkan bisa menimbulkan penyakit, kata Arsyad, pihak pemerintah Arab Saudi sudah mulai memakamkan para korban. Khususnya mereka yang sudah teridentifikasi. ’’Jumlahnya berapa yang telah dimakamkan kami belum mendapat informasi,’’ katanya.

Meski jamaah haji akan pulang ke Indonesia terakhir 26 Oktober, namun penelursuran korban Mina masih terus dilakukan. ’’Kami akan terus berupaya mencari jamaah haji yang masih belum ditemukan sampai dengan saat ini dan akan dikabarkan dalam kesempatan waktu sesegera mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat Indonesia,’’ terang Arsyad.

Diharapkan Ada Perubahan Perilaku

Sementara itu, hingga Senin (28/9) sebanyak 6.854 jamaah yang tergabung dalam 17 kloter sudah dipulangkan ke tanah air. Dengan demikian, proses haji secara bertahap sudah selesai. Mereka yang sudah berhaji diharapkan memperoleh kemabruran. Terlebih lagi haji tahun ini adalah haji yang paling berat karena banyaknya musibah yang dialami jamaah haji Indonesia. Sejak jatuhnya crane, hotel terbakar, tenda roboh di Arafah, dan tragedi Jalan Arab 204 Mina yang menelan korban 1.000 lebih korban tewas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan