Korban Asal Cimahi Tambah 3 Orang

’’Kami akan terus upayakan mencari informasi. Jadi kita masih belum bisa memberi informasi lebih lanjut karena datanya belum valid. Hari ini ada 3 korban baru, dan sisanya masih hilang kontak,’’ terang dia.

Sebelumnya, Zulkifli menyampaikan, telah menerima rilis dari Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Di situ disebut, enam orang jamaah asal Kota Cimahi yang menjadi korban dalam tragedi Mina. ’’Memang benar sampai saat ini, sudah ada enam orang warga Cimahi yang menjadi korban,’’ kata dia Selasa (29/9).

Setelah hampir sepekan targedi Mina berlalu, kondisi korban yang berada di tempat pemulasaraan jenazah di Muaishim mulai memburuk. Akibatnya, identifikasi korban semakin sulit. Karena itu, tim PPIH Arab Saudi Daker Makkah yang bertugas menelusuri korban Mina yang masih hilang mencari terobosan baru.

‪Sejak kemarin (29/9), petugas menggandeng tim Disaster Victim Identification (DVI) Arab Saudi untuk mencocokkan sidik jari korban dengan milik siskohat haji Indonesia. ’’Sidik jari jamaah haji terekam saat masuk ke Saudi melalui bandara. Sehingga, bisa di-match dengan sidik jari jamaah yang ada di kita,’’ ujar Kadaker Makkah Arsyad Sanusi.

Dengan metode pencocokkan sidik jari tersebut, jumlah korban baru yang bisa diidentifikasi mencapai 11 orang. Itupun masih dari container lama. Sementara lima container lainnya, hingga kemarin belum dibuka. ’’Empat container dikirim ke RS Jeddah untuk dilakukan identifikasi, karena di Muaishim sangat penuh. Sehingga diharapkan identifikasi bisa cepat dilakukan,’’ kata Arsyad.

Arsyad mengaku pihaknya sempat kesulitan untuk melakukan identifikasi korban karena kondisi korban setelah enam hari tidak mudah dikenali lagi. ’’Terlebih lagi jika petunjuk seperti tas, gelang,kartu identitas, dan lainnya tidak lengkap, maka akan lebih sulit lagi. Satu satu caranya dengan mencocokkan sidik jari,’’ tuturnya.

Selain, dengan sidik jari, aku Arsyad, untuk mempercepat penelusuran korban peristiwa Mina pihaknya membentuk tiga tim yang masing-masing beranggotakan empat orang. Tim pertama adalah pencari data yang menghimpun data jamaah haji Indonesia yang belum kembali ke kloternya sejak peristiwa Mina. ’’Hari ini, secara intensif kami keliling ke beberapa kloter dan Alhamdulillah mendapat laporan baru terkait dengan beberapa kloter yang ada jamaahnya belum kembali sampai hari ini,’’ terang Arsyad.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan