LAGA Persib Bandung kontra Pusamania Borneo FC (PBFC), Sabtu (26/9) kemarin memang menyedot perhatian bobotoh. Indikasinya, diawali statement Pelatih PBFC Iwan Setiawan yang seolah mengkerdilkan tim kampiun Indonesia Super League (ISL) 2014 ini.
Tak ayal, bobotoh pun ikut berang. Makian kepada Iwan pun dilontarkan melalui nyanyian. Bahkan, beberapa oknum bobotoh sempat melemparkan air mineral ke bench PBFC.
Namun demikian, hal itu sangat biasa terjadi disaat tensi pertandingan mulai memanas.
Sebagai tim propesional, tentu saja hal itu hanya berlaku selama jalannya pertandingan.
General Coordinator pertandingan Persib, Budi Bram mengklaim jalannya laga sendiri berlangsung aman dan terkendali. Adapun umpatan dan pelemparan, itu didasari sikap provokatif lawan, dan masih dalam kategori yang wajar.
”Yang pasti Alhamdulillah laga berjalan sesuai dengan harapan, penonton juga berlaku sportif. Tapi kalau misal ada yang begitu (pelemparan dan umpatan), mungkin penonton juga terprovokasi oleh tim lawan,” kata Budi kepada Bandung Ekspres saat dihubungi via seluler, kemarin (28/9).
Panpel mengaku, sebelum, saat, dan sesudah jalannya pertandingan, pihaknya selalu berkoodinasi dengan pihak kepolisian. Apalagi, sebelum pertandingan Panpel memprediksi bakalan menyita perhatian bobotoh.
”Itu arahan dari kepolisian, Pak Kapolda yang langsung memberikan arahan. Mungkin itu hasil analisis dan evaluasi dari kepolisian begitu melihat situasi laga yang memanas,” ulasnya.
Insiden flare pun tak bisa terelakan dan menjadi catatan khusus bagi panpel. Padahal, pihak promotor Piala Presiden, Mahaka Sport And Entertainment telah menerapkan regulasi denda Rp. 15 juta bila ada tindakan rasis maupun menyalakan flare.”Itu harusnya tidak terjadi, kalau begitu ada denda. Saya tidak tahu dendanya seperti apa dan bagaimana proses serta mekanismenya, tinggal menunggu dari Mahaka (promotor) saja,” ujarnya.
Sementara pasca pertandingan, Manager Pusamania Borneo FC Nabil Husein menuangkan kekekasalannya terhadap pemain Persib Zulham Zamrun di media sosial (path). Dirinya merasa kecewa dengan sikap pemain asal Ternate tersebut.
Namun demikian, Zulham mengaku tak mau ambil pusing. Bagi dia, prilaku itu sangat wajar dilakukan tim yang mengalami kekalahan. ”Hal itu sudah biasa dalam sepak bola, mungkin terbawa suasana, dan kondisinya juga sedang panas. Ya, mungkin mereka sebagai tim yang sedang menerima kekalahan otomatis seperti itu, lagi emosi dan segala macam,” ungkapnya.