[tie_list type=”minus”]Kesejahteraan Masyarakat Lebih Utama[/tie_list]
BATUNUNGGAL – Memupus ego sektoral dalam mewujudkan cita-cita Kota Bandung ke depan sudah saatnya dilakukan. Sebab, selama ini yang ditangani Pemerintah Kota Bandung merupakan hal klasik yang menjadi masalah para pemimpin sebelumnya.
Dalam wawancara khusus kepada Bandung Ekspres, kemarin (25/9), Ketua DPRD Kota Bandung Isa Subagja mengatakan, permasalahan fundamental seperti sampah, banjir, pedagang kaki lima (PKL), kemacetan lalu lintas hingga kebijakan kesehatan dan pendidikan saat ini, masih terkesan ambigu. ’’Untuk itu perlu ada konsep berkelanjutan dengan melibatkan kalangan akademisi dan teknokrat. Sehingga peranan Pemkot Bandung terlihat lebih optimal,” tukas Isa.
Kendati memiliki fungsi berbeda, pemerintah dan DPRD perlu membangun kerja sama harmonis. Tapi, dalam menjabarkan konsep pembangunan itu tetap harus berpegang teguh pada regulasi yang sudah disepakati juga tidak merugikan daerah penyangga. ’’Pembangunan mensejahterakan masyarakat adalah kewajiban bersama,” tegas Ketua DPC PDI Perjuangan tersebut.
Titik berat pemikiran Isa, tidak lain menyangkut kebutuhan dasar masyarakat yang harus dilayani secara baik. Semakin baik realisasinya apalagi dikolaborasi dengan konsep smart city, bukan tidak mungkin Bandung bakal mampu bersaing dengan kota metropolitan lain di seluruh penjuru dunia.
Dari semua gagasan itu, Isa mengharap faktor religius diberi ruang sama dalam pembangunan. Dirinya menilai, potensi kontribusi di sektor tersebut cukup besar peranannya.
Intinya, pemimpin baru seperti Wali Kota Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Oded M. Danial, sudah banyak berbuat dalam menjawab berbagai isu pembangunan. Kinerjanya patut diapresiasi, sebab tidak dipungkiri banyak pula penghargaan formal yang didapat Kota Bandung. Namun, pembangunan tidak cukup berhenti disitu. Tantangannya bagaimana Kota Bandung menjadi aman dan nyaman di mata masyarakat.
Setiap jaman ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada jamannya. Permasalahan utama diselesaikan, muncul juga masalah baru. Perjalanan masih panjang selayaknya mendapat dorongan semua pihak. ’’Ulang tahun ini jadi momen dalam menghargai sejarah. Semoga Kota Bandung lebih baik dari sekarang,” ucap Isa.
Dalam pidatonya di Rapat Paripurna Istimewa, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengutip ucapan Presiden Soekarno, yakni jangan sekali-kali melupakan sejarah (jas merah). Itu pun berlaku untuk Wiranatakusumah I, yang telah menancapkan sejarah Kota Bandung, dengan memindahkan ibukota dari daerah Krapyak (Dayeuhkolot) ke wilayah Cikapundung Hilir, sehingga menjadi pusat berbagai kegiatan di Indonesia.