ASAH KEMAMPUAN: Meski dengan keterbatasan sarana, para atlet Hoki Garut terus menjalani latihan.
GARUT – Olahraga hoki di Garut masih menjadi olahraga yang belum terlalu familiar. Akan tetapi jangan salah walupun hanya minoritas olahraga yang dimainkan dengan menggunakan tongkat stik tersebut mampu merebut juara nasional.
Meskipun minim dengan failitas dan sering kali berebut dengan cabang olahraga lain anak-anak dari SMAN 11 Garut ini tetap melakukan latihan rutin di lapangan basket kawasan lapangan Merdeka. ”Sering berantem malah sama yang main bakset, katanya ini lapangan basket bukan lapangan hoki,” kata M Arief Katpen Tim Kesebelasan Hockey SMAN 11.
Saat ditemui di Lapangan Arief mengaku timnya sudah memenangkan turmanen nasional hoki Antar-SMA yang diselenggarakan di DKI Jakarta bulan lalu. Selama hampir satu minggu lebih para pemain hoki Garut berada di Jakarta tanpa ada dukungan dari pemerintah maupun suport dari berbagai aspek.
”Kita ke sana pake uang sendiri kang, pihak sekolah juga cuma untuk akomodasi saja, buat makan dan lain sebagainya kita sendiri,” katanya di sela-sela latihan.
Sampai timnya memenangkan juara II Hockey Nasional pemerintah maupun Dispora tidak mengetahui perihal tersebut. ”Jangankan dukungan dari pemetintah kita jadi juara nasional saja ga tau,” paparnya.
Meskipun kurang familiar, olahraga hoki di Garut sangat diperhitungkan lawan-lawan di luar kota. Malahan ketika final timnya juga dikalahkan oleh SMAN 26 Garut. Akan tetapi yang disayangkan oleh timnya mendapatkan gelaran juara nasional tidak ada penghargaan dari pemerintah.
Menurutnya, olahraga hoki memang tidak terlalu populer di Garut, untuk latihannya juga belum ada yang lengkap. ”Jangan kan lengkap, kita mau bayar saja ditolak,” tandasnya.
Yang menjadi ironis ialah, ada beberapa atlet hoki yang malah membela kota lain ketimbang harus membela tanah kelahirannya. (rul/asp)